Bandarlampung (ANTARA) - Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana menginginkan bahasa daerah Lampung sebagai bahasa ibu harus dilestarikan di ibu kota provinsi itu dengan sebutan Sai Bumi Ruwa Jurai.
"Di Hari Literasi Nasional ini, saya harap menjadi momen atau ajang melestarikan bahasa Lampung sebagai bahasa asli di provinsi ini," kata Wali Kota Eva Dwiana, di Bandarlampung, Jumat.
Ia pun menegaskan bahwa sejak dini, anak-anak harus diperkenalkan bahasa asli daerah sehingga mereka tidak hanya mengenal sebatas aksara namun juga bahasa Lampung.
"Anak-anak harus bisa berbahasa Lampung. Harapan saya, bahasa Lampung dikenalkan pada semua kalangan tidak hanya di sekolah," kata dia.
Ia pun mengatakan bahwa salah satu upaya Pemkot Bandarlampung dalam meningkatkan literasi masyarakat dengan mengadakan perlombaan seperti Lomba Pidato, Bercerita dan Baca Puisi menggunakan Bahasa Lampung.
"Anak-anak yang ikut lomba ini di sini saya harap bisa mengajak kawan-kawannya dalam melestarikan bahasa Lampung," kata dia.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bandarlampung, Hidayat Ismet, menuturkan total jumlah peserta yang mengikuti lomba sebanyak 50 pelajar SD dan SMP se-Bandarlampung.
"Peserta yang mengikuti lomba telah lulus seleksi awal oleh Kelompok Kerja Kepala Sekolah K3S dan Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS)," kata dia.
Sementara, lanjut dia, sekolah yang mengikuti Lomba Perpustakaan sudah melalui seleksi awal oleh Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) se-Bandarlampung.
"Tujuan lomba untuk menumbuhkembangkan kecintaan pelajar dan masyarakat untuk berkunjung ke perpustakaan," ujar Hidayat.
Selain itu, lomba juga bertujuan untuk meningkatkan minat dan budaya baca siswa sekolah, melestarikan warisan budaya Lampung, serta meningkatkan rasa percaya diri bagi siswa yang mengikuti lomba.
"Para peserta lomba akan dinilai oleh tim yang terdiri dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandarlampung, pemenang lomba bercerita tingkat nasional, dan pustakawan Bandarlampung Peserta lomba akan mendapatkan piala, piagam penghargaan, dan dana pembinaan dari Wali Kota Bandarlampung bagi Juara 1,2 dan 3," kata dia.
"Di Hari Literasi Nasional ini, saya harap menjadi momen atau ajang melestarikan bahasa Lampung sebagai bahasa asli di provinsi ini," kata Wali Kota Eva Dwiana, di Bandarlampung, Jumat.
Ia pun menegaskan bahwa sejak dini, anak-anak harus diperkenalkan bahasa asli daerah sehingga mereka tidak hanya mengenal sebatas aksara namun juga bahasa Lampung.
"Anak-anak harus bisa berbahasa Lampung. Harapan saya, bahasa Lampung dikenalkan pada semua kalangan tidak hanya di sekolah," kata dia.
Ia pun mengatakan bahwa salah satu upaya Pemkot Bandarlampung dalam meningkatkan literasi masyarakat dengan mengadakan perlombaan seperti Lomba Pidato, Bercerita dan Baca Puisi menggunakan Bahasa Lampung.
"Anak-anak yang ikut lomba ini di sini saya harap bisa mengajak kawan-kawannya dalam melestarikan bahasa Lampung," kata dia.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bandarlampung, Hidayat Ismet, menuturkan total jumlah peserta yang mengikuti lomba sebanyak 50 pelajar SD dan SMP se-Bandarlampung.
"Peserta yang mengikuti lomba telah lulus seleksi awal oleh Kelompok Kerja Kepala Sekolah K3S dan Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS)," kata dia.
Sementara, lanjut dia, sekolah yang mengikuti Lomba Perpustakaan sudah melalui seleksi awal oleh Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) se-Bandarlampung.
"Tujuan lomba untuk menumbuhkembangkan kecintaan pelajar dan masyarakat untuk berkunjung ke perpustakaan," ujar Hidayat.
Selain itu, lomba juga bertujuan untuk meningkatkan minat dan budaya baca siswa sekolah, melestarikan warisan budaya Lampung, serta meningkatkan rasa percaya diri bagi siswa yang mengikuti lomba.
"Para peserta lomba akan dinilai oleh tim yang terdiri dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandarlampung, pemenang lomba bercerita tingkat nasional, dan pustakawan Bandarlampung Peserta lomba akan mendapatkan piala, piagam penghargaan, dan dana pembinaan dari Wali Kota Bandarlampung bagi Juara 1,2 dan 3," kata dia.