Lampung Barat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lampung Barat dan Polres Lampung Barat menggelar Deklarasi Damai Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, di Gedung Pancasila komplek pemerintahan setempat.
Asisten Bidang Administrasi Umum Setda Lampung Barat Ismet, dalam keterangannya di Liwa, Jumat, mengatakan, setiap kegiatan nasional, khususnya pesta demokrasi baik pemilihan anggota legislatif maupun pemilihan presiden selalu ditandai dengan kondisi sosial politik yang semakin panas.
"Jadi memang seringkali diwarnai dengan demonstrasi atau unjuk rasa yang terjadi di sejumlah daerah dengan mengatasnamakan berbagai kepentingan masyarakat," kata dia.
Sebab, kata dia, pemilihan umum adalah sarana demokrasi untuk memilih calon anggota legislatif atau wakil rakyat, dan calon pemimpinan nasional yang akan menentukan pelaksanaan pembangunan lima tahun mendatang.
"Pada sisi lain, kami mengharapkan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pesta demokrasi ini terutama pimpinan partai politik untuk tetap menjaga etika dalam berkampanye dan dalam pengerahan massa, sehingga gesekan antara sesama pendukung maupun sesama calon anggota legislatif dapat dihindari," katanya.
Oleh karena itu, setiap upaya yang akan mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat harus dicegah serta dihindari, terutama pengerahan massa yang tidak perlu dalam jumlah yang besar.
"Kampanye sebagai momentum untuk menarik massa oleh karena itu, kiranya tetap menjaga etika serta tidak melakukan hal-hal yang akan merugikan kita semua," ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Lampung Barat, AKBP Heri Sugeng Priyantho, menyampaikan pada 14 Februari 2024 Indonesia akan menyongsong pesta demokrasi yang merupakan sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dalam bernegara.
"Tanhggal 14 Februari 2024 merupakan momen untuk menentukan, memilih calon kepala negara dan juga calon wakil rakyat," ujarnya.
Ia menjelaskan, dalam mekanisme pemilihan umum tidak jarang menimbulkan pelanggaran dan gangguan kamtibmas, dan Polri beserta jajaran merupakan lembaga negara yang bertugas untuk memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat selama pemilu berlangsung.
Namun, untuk mewujudkan pemilu yang aman, tertib, damai dan bermartabat tidak semata-mata merupakan tugas kepolisian saja, tapi perlu keikutsertaan dan partisipasi dari berbagai pemangku kepentingan.
Harus ada komitmen dari seluruh pemangku kepentingan dan unsur terkait untuk bersama sama memberikan pemahaman kepada masyarakat guna mewujudkan pemilu yang aman, damai dan kondusif, tambahnya.
Ketua KPU Lampung Barat, Arip Sah, mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan Deklarasi Pemilu Damai 2024.
"Kami sangat mengapresiasi pihak Polres Lampung Barat yang menjadi sarana atau mediator pada pelaksanaan Deklarasi Damai Pemilu 2024, demi mewujudkan pemilu yang aman, tertib, damai, sejuk dan bermartabat," katanya.
Asisten Bidang Administrasi Umum Setda Lampung Barat Ismet, dalam keterangannya di Liwa, Jumat, mengatakan, setiap kegiatan nasional, khususnya pesta demokrasi baik pemilihan anggota legislatif maupun pemilihan presiden selalu ditandai dengan kondisi sosial politik yang semakin panas.
"Jadi memang seringkali diwarnai dengan demonstrasi atau unjuk rasa yang terjadi di sejumlah daerah dengan mengatasnamakan berbagai kepentingan masyarakat," kata dia.
Sebab, kata dia, pemilihan umum adalah sarana demokrasi untuk memilih calon anggota legislatif atau wakil rakyat, dan calon pemimpinan nasional yang akan menentukan pelaksanaan pembangunan lima tahun mendatang.
"Pada sisi lain, kami mengharapkan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pesta demokrasi ini terutama pimpinan partai politik untuk tetap menjaga etika dalam berkampanye dan dalam pengerahan massa, sehingga gesekan antara sesama pendukung maupun sesama calon anggota legislatif dapat dihindari," katanya.
Oleh karena itu, setiap upaya yang akan mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat harus dicegah serta dihindari, terutama pengerahan massa yang tidak perlu dalam jumlah yang besar.
"Kampanye sebagai momentum untuk menarik massa oleh karena itu, kiranya tetap menjaga etika serta tidak melakukan hal-hal yang akan merugikan kita semua," ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Lampung Barat, AKBP Heri Sugeng Priyantho, menyampaikan pada 14 Februari 2024 Indonesia akan menyongsong pesta demokrasi yang merupakan sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dalam bernegara.
"Tanhggal 14 Februari 2024 merupakan momen untuk menentukan, memilih calon kepala negara dan juga calon wakil rakyat," ujarnya.
Ia menjelaskan, dalam mekanisme pemilihan umum tidak jarang menimbulkan pelanggaran dan gangguan kamtibmas, dan Polri beserta jajaran merupakan lembaga negara yang bertugas untuk memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat selama pemilu berlangsung.
Namun, untuk mewujudkan pemilu yang aman, tertib, damai dan bermartabat tidak semata-mata merupakan tugas kepolisian saja, tapi perlu keikutsertaan dan partisipasi dari berbagai pemangku kepentingan.
Harus ada komitmen dari seluruh pemangku kepentingan dan unsur terkait untuk bersama sama memberikan pemahaman kepada masyarakat guna mewujudkan pemilu yang aman, damai dan kondusif, tambahnya.
Ketua KPU Lampung Barat, Arip Sah, mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan Deklarasi Pemilu Damai 2024.
"Kami sangat mengapresiasi pihak Polres Lampung Barat yang menjadi sarana atau mediator pada pelaksanaan Deklarasi Damai Pemilu 2024, demi mewujudkan pemilu yang aman, tertib, damai, sejuk dan bermartabat," katanya.