Bandarlampung (ANTARA) - Naskah dari pustakawan Institut Teknologi Sumatera (Itera) Fikrisya Ariyani Iskandar yang berkolaborasi dengan M. Riski Destrianto (Instiper), Indrarto Bimo Ariotejo (Mentari Intercultural School), Fadila Cantika Dube Aprilisa (Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Semarang), dan Nadzir Cahyo Utomo (Perpustakaan Politeknik Balekambang) terpilih dalam Call for Paper yang dipresentasikan dalam acara Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia (KPDI) ke-14 yang di Hotel Atria, Malang, Jawa Timur, digelar pada 9-11 Agustus 2023. KPDI yang dihadiri 600 orang pustakawan dari seluruh Indonesia tahun ini diselenggarakan dengan tema Menggalang Masa Depan melalui Preservasi Digital Pengetahuan Lokal Indonesia (Budaya, Pengetahuan dan Pembelajaran).

Pustakawan Itera, Fikrisya Ariyani Iskandar, menyampaikan, pemaparan makalah dilaksanakan melalui tahap seleksi Call for Paper yang diikuti oleh 90 peserta. Dirinya dan tim mengirimkan naskah dengan judul “JagaPerpus.org: Portal Repositori Digital untuk Khazanah Perpustakaan dan Kepustakawanan Indonesia”.

“Pengembangan portal yang pengelolaannya memanfaatkan artificial intelligence ini diharapkan dapat memperkaya khazanah dokumen, sekaligus menjadi perekam perjalanan perpustakaan dan kepustakawanan Indonesia yang dapat diakses bebas,” ujar Fikrisya Ariyani.

Saat ini jejaring perpustakaan digital di Indonesia sudah diwadahi oleh Forum Perpustakaan Digital Indonesia (FPDI), memasuki tahapan dimana perpustakaan digital sudah dipandang memiliki dampak dalam mewujudkan ekosistem informasi digital.

“Konferensi ini merupakan amanah dari KPDI ke 13 tahun 2021 di Solo dimana peserta konferensi mengamanahkan Perpustakaan Universitas Brawijaya (UB) Malang Jawa Timur sebagai tuan rumah KPDI ke 14 dan Universitas Lampung tuan rumah ke 15,” kata Ketua Forum Perpustakaan Digital Nasional, Prof. Jonner Hasugian.

Sementara itu, KPDI ke-15 tahun 2024 akan dilaksanakan di Lampung dengan Universitas Lampung sebagai tuan rumahnya, dengan tema “Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) dalam Perpustakaan Digital”.

“Ke depan perpustakaan dan AI akan berjalan berdampingan, sehingga perpustakaan akan lebih smart dan mampu melayani dan memenuhi kebutuhan pemustaka”, ujar Prof. Ir. Wayan Firdaus Mahmudy, selaku Ketua AI Center Universitas Brawijaya. (ADV)


Pewarta : Emir Fajar Saputra
Editor : Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2024