Lampung Selatan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung menyiagakan tim dokter kesehatan hewan untuk mengantisipasi penyebaran penyakit menular seperti antraks, lumpy skin sisease (LSD), dan penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayah itu.

"Di Lampung Selatan kita ada 11 dokter hewan yang siap menangani jika ada hewan ternak yang terjangkit virus antraks," kata Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Lampung Selatan, Rini Ariasih, di Kalianda, Senin.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga telah menyiapkan dokter hewan tambahan untuk mengatasi jika ada hewan ternak yang terjangkit penyakit menular di Kabupaten Lampung Selatan.

"Itu yang 11 dokter hewan yang bekerja di Dinas, yang bekerja di swasta juga ada," kata dia.

Dalam hal ini juga pihaknya akan terus meningkatkan pengawasan hewan ternak yang ada di wilayahnya itu, termasuk pengetatan lalu lintas ternak sebagai mencegah kemunculan penyakit tersebut.

"Kita juga memperketat lalu lintas ternak terutama yang akan masuk dari Jawa, harus memenuhi persyaratan sudah divaksin PMK, sudah divaksin LSD, menunjukkan hasil Lab bebas antraks dan brucella juga," katanya.

Ia juga mengatakan di Provinsi Lampung dan khususnya Lampung Selatan,  penyakit antraks masih belum ada laporan dari peternak ataupun dari kesehatan.

"Insyaallah Lampung bebas antraks tapi kita tetap harus waspada dan kita sudah mengadakan rapat koordinasi dengan petugas pada  Rabu 5 Juli," ujar dia

Sebagaimana diketahui, kasus antraks di Gunung Kidul telah mengakibatkan tiga orang meninggal dunia dan puluhan orang lainnya terpapar penyakit setelah mengonsumsi daging sapi yang diduga terjangkit penyakit antraks.

Pewarta : Riadi Gunawan
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024