Palembang (ANTARA) - Narapidana atau Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Palembang, Kemenkumham Sumsel mengolah bayam merah menjadi kue kering (cookies).
Kue dari olahan bayam merah itu menambah aneka jenis koleksi kue hasil karya WBP yang dijual di Galeri Le Panile Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang yang berlokasi di Jalan Merdeka depan Kantor Pos Palembang, kata Kepala Lapas Perempuan Palembang Ike Rahmawati di Palembang, Selasa.
Menurut Ike, kue 'cookies' buatan warga binaannya memiliki daya tarik tersendiri karena menggunakan bayam merah sebagai paduannya.
“Bayam merah yang digunakan untuk bahan campuran adonan kue hasil tanaman WBP sendiri kerja sama pengembangan hidroponik di lapas dengan PT Pertamina Integrated Terminal Palembang," ujarnya.
Dia menjelaskan, 'cookies' atau kue kering yang diproduksi narapidana perempuan dengan berbahan dasar bayam merah hidroponik ditambah havermut/oat, susu bubuk dan lainnya.
Kemudian untuk menambah tampilan kue agar lebih menarik ditambahkan chocochips atau kacang almond.
“Kami mencoba mengkreasikan resep cookies yang enak dengan bayam merah tanaman hidroponik yang sehat ini, maka jadilah produk Cookies Bayam Merah yang enak dan sehat dan tidak kalah dengan cookies yang dijual di kedai kopi ternama," ujarnya.
Untuk menyambut Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah yang jatuh pada 29 Juni 2023, Lapas Perempuan Kelas II A Palembang menerima pesanan aneka kue termasuk produk terbaru 'cookies' bayam merah.
Kue kering bayam merah tersebut dijual dengan harga Rp50.000 per kotak yang berisi enam potong 'cookies' ukuran besar.
“Selain menerima pesanan, kami juga memberi kesempatan kepada masyarakat yang ingin langsung datang ke Galeri Le Panile Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang untuk menikmati cookies bayam merah," kata Kalapas.
Kakanwil Kemenkumham Sumsel Ilham Djaya mengapresiasi Lapas Perempuan Palembang yang telah menggelar program pembinaan dengan baik sehingga WBP memiliki keahlian memproduksi aneka kue yang enak dan sehat karena menggunakan bahan sayuran organik.
"Saya akan terus mendorong pelaksanaan program pembinaan di lapas dan rutan dengan kegiatan produktif yang bisa menjadi bekal WBP setelah bebas menjalani masa pidana," ujarnya.
Dalam kegiatan pembinaan WBO di lapas dan rutan, terdapat berbagai pelatihan bersertifikat seperti membatik, mebeler/pertukangan kayu, barista, menjahit, las listrik, karangan bunga, otomotif, elektronik (audio video), dan pelatihan instalasi listrik.
Kemudian konstruksi bangunan, tata boga, tata rias, cuci/service AC, pembuatan sapu ijuk, mural/melukis, jumputan, budidaya ikan, peternakan ayam, budidaya tanaman hidroponik, cukur rambut, pengolahan bank sampah dan pembinaan keterampilan lainnya, kata Kakanwil Ilham.
Kue dari olahan bayam merah itu menambah aneka jenis koleksi kue hasil karya WBP yang dijual di Galeri Le Panile Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang yang berlokasi di Jalan Merdeka depan Kantor Pos Palembang, kata Kepala Lapas Perempuan Palembang Ike Rahmawati di Palembang, Selasa.
Menurut Ike, kue 'cookies' buatan warga binaannya memiliki daya tarik tersendiri karena menggunakan bayam merah sebagai paduannya.
“Bayam merah yang digunakan untuk bahan campuran adonan kue hasil tanaman WBP sendiri kerja sama pengembangan hidroponik di lapas dengan PT Pertamina Integrated Terminal Palembang," ujarnya.
Dia menjelaskan, 'cookies' atau kue kering yang diproduksi narapidana perempuan dengan berbahan dasar bayam merah hidroponik ditambah havermut/oat, susu bubuk dan lainnya.
Kemudian untuk menambah tampilan kue agar lebih menarik ditambahkan chocochips atau kacang almond.
“Kami mencoba mengkreasikan resep cookies yang enak dengan bayam merah tanaman hidroponik yang sehat ini, maka jadilah produk Cookies Bayam Merah yang enak dan sehat dan tidak kalah dengan cookies yang dijual di kedai kopi ternama," ujarnya.
Untuk menyambut Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah yang jatuh pada 29 Juni 2023, Lapas Perempuan Kelas II A Palembang menerima pesanan aneka kue termasuk produk terbaru 'cookies' bayam merah.
Kue kering bayam merah tersebut dijual dengan harga Rp50.000 per kotak yang berisi enam potong 'cookies' ukuran besar.
“Selain menerima pesanan, kami juga memberi kesempatan kepada masyarakat yang ingin langsung datang ke Galeri Le Panile Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang untuk menikmati cookies bayam merah," kata Kalapas.
Kakanwil Kemenkumham Sumsel Ilham Djaya mengapresiasi Lapas Perempuan Palembang yang telah menggelar program pembinaan dengan baik sehingga WBP memiliki keahlian memproduksi aneka kue yang enak dan sehat karena menggunakan bahan sayuran organik.
"Saya akan terus mendorong pelaksanaan program pembinaan di lapas dan rutan dengan kegiatan produktif yang bisa menjadi bekal WBP setelah bebas menjalani masa pidana," ujarnya.
Dalam kegiatan pembinaan WBO di lapas dan rutan, terdapat berbagai pelatihan bersertifikat seperti membatik, mebeler/pertukangan kayu, barista, menjahit, las listrik, karangan bunga, otomotif, elektronik (audio video), dan pelatihan instalasi listrik.
Kemudian konstruksi bangunan, tata boga, tata rias, cuci/service AC, pembuatan sapu ijuk, mural/melukis, jumputan, budidaya ikan, peternakan ayam, budidaya tanaman hidroponik, cukur rambut, pengolahan bank sampah dan pembinaan keterampilan lainnya, kata Kakanwil Ilham.