Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung sedang mengupayakan penyelesaian akses jalan ke Desa Way Haru, Kabupaten Pesisir Barat, yang terisolir.
"Daerah terdepan, tertinggal, dan terpencil memang menjadi prioritas pemerintah daerah agar menjadi lebih sejahtera," ujar Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemprov Lampung Qodratul Ikhwan, di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan hal tersebut juga akan dilakukan di Desa Way Haru, Pesisir Barat, yang masih terisolir karena akses jalan yang cukup sulit.
"Khusus Way Haru masih dicarikan solusi terbaiknya sebab ada sedikit masalah karena areanya yang melintasi kawasan konservasi tidak bisa dibuka kalau tidak dapat izin dari kementerian," katanya.
Qodratul menjelaskan salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan akses jalan tersebut yaitu dengan mengurus kembali izin dan membuat jalan patroli yang tidak diaspal.
"Dahulu pernah diizinkan untuk dibuka, namun hanya jalan patroli dan tidak boleh diaspal, tetapi sepertinya ada permasalahan sehingga ditutup kembali. Jadi memang solusinya jalan patroli itu harus tetap dijaga supaya bisa tetap diberikan izinnya oleh kementerian," ucapnya.
Menurut dia, dengan ikutsertanya pemerintah daerah dalam membantu daerah terpencil, tertinggal, dan terdepan dapat juga menjadi salah satu upaya pengentasan kemiskinan di daerah.
"Kita terus berusaha dan harus memacu upaya menurunkan dan mengentaskan kemiskinan, jadi kami lakukan berbagai upaya serius agar kemiskinan berkurang salah satunya dengan membantu daerah 3T seperti di Way Haru untuk lebih sejahtera," kata dia.
Ia menjelaskan selain itu untuk mengentaskan kemiskinan dan daerah 3T, pihaknya juga akan melakukan pembinaan dan melakukan intervensi melalui pemberian bantuan sosial.
Diketahui sebelumnya Pekon Way Haru merupakan desa 3T di Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung. Desa tersebut terletak di antara Taman Nasional Bukit Barisan Selatan dan Samudera Hindia yang mengakibatkan daerah tersebut terisolir dari akses luar.
Selain itu fasilitas pelayanan publik seperti layanan kesehatan, listrik, fasilitas umum dan fasilitas sosial lainnya kurang mendukung kebutuhan masyarakat. Lalu akses jalan yang buruk dan biaya transportasi yang mahal juga menjadi salah satu penyebab pembangunan dan perekonomian di desa 3T tersebut tak berjalan dengan baik.
"Daerah terdepan, tertinggal, dan terpencil memang menjadi prioritas pemerintah daerah agar menjadi lebih sejahtera," ujar Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemprov Lampung Qodratul Ikhwan, di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan hal tersebut juga akan dilakukan di Desa Way Haru, Pesisir Barat, yang masih terisolir karena akses jalan yang cukup sulit.
"Khusus Way Haru masih dicarikan solusi terbaiknya sebab ada sedikit masalah karena areanya yang melintasi kawasan konservasi tidak bisa dibuka kalau tidak dapat izin dari kementerian," katanya.
Qodratul menjelaskan salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan akses jalan tersebut yaitu dengan mengurus kembali izin dan membuat jalan patroli yang tidak diaspal.
"Dahulu pernah diizinkan untuk dibuka, namun hanya jalan patroli dan tidak boleh diaspal, tetapi sepertinya ada permasalahan sehingga ditutup kembali. Jadi memang solusinya jalan patroli itu harus tetap dijaga supaya bisa tetap diberikan izinnya oleh kementerian," ucapnya.
Menurut dia, dengan ikutsertanya pemerintah daerah dalam membantu daerah terpencil, tertinggal, dan terdepan dapat juga menjadi salah satu upaya pengentasan kemiskinan di daerah.
"Kita terus berusaha dan harus memacu upaya menurunkan dan mengentaskan kemiskinan, jadi kami lakukan berbagai upaya serius agar kemiskinan berkurang salah satunya dengan membantu daerah 3T seperti di Way Haru untuk lebih sejahtera," kata dia.
Ia menjelaskan selain itu untuk mengentaskan kemiskinan dan daerah 3T, pihaknya juga akan melakukan pembinaan dan melakukan intervensi melalui pemberian bantuan sosial.
Diketahui sebelumnya Pekon Way Haru merupakan desa 3T di Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung. Desa tersebut terletak di antara Taman Nasional Bukit Barisan Selatan dan Samudera Hindia yang mengakibatkan daerah tersebut terisolir dari akses luar.
Selain itu fasilitas pelayanan publik seperti layanan kesehatan, listrik, fasilitas umum dan fasilitas sosial lainnya kurang mendukung kebutuhan masyarakat. Lalu akses jalan yang buruk dan biaya transportasi yang mahal juga menjadi salah satu penyebab pembangunan dan perekonomian di desa 3T tersebut tak berjalan dengan baik.