Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Ivanovich Agusta mengatakan jumlah transaksi dalam pameran Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara XXIV Tahun 2023 di Lampung, mencapai lebih dari Rp2 miliar.

"Sepanjang empat hari itu, transaksi di pameran mencapai Rp2.126.225.000. Artinya rata-rata penjualan produk lebih dari Rp500 juta per hari," kata Ivanovich Agusta dalam keterangan, di Jakarta, Sabtu.

Dari seluruh transaksi tersebut, sebanyak Rp1,35 miliar merupakan hasil penjualan teknologi tepat guna. Nilai ini melebihi nilai produk yang dipamerkan.

"Yang menarik, khusus penjualan teknologi tepat guna mencapai Rp1,35 miliar. Padahal, nilai produk yang dipamerkan Rp599 juta. Artinya, lebih banyak teknologi tepat guna yang dipesan pengunjung untuk dikirimkan usai acara ini," imbuh Ivanovich Agusta.

Pameran tidak hanya diisi teknologi tepat guna, namun juga berisi komoditas unggulan dari desa-desa di seluruh Indonesia.

Transaksi komoditas di luar teknologi tercatat mencapai Rp775,7 juta.

Acara GTTGN XXIV Tahun 2023 yang dilaksanakan di Lampung merupakan upaya Kemendes PDTT untuk menggenjot inovasi dan teknologi yang lahir dari desa. Hal ini lantaran inovasi dan teknologi diyakini menjadi faktor percepatan kemajuan desa.

Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara berawal dari pandangan mantan Presiden RI BJ Habibie.

Habibie kemudian meluaskan ekosistem teknologi tepat guna ke dalam Pos Pelayanan Teknologi (Posyantek) di kecamatan-kecamatan di seluruh Indonesia. Sejak tahun 1999, Habibie kemudian meluaskan pemasaran teknologi tepat guna menjadi lomba teknologi tepat guna bertingkat dari kabupaten, provinsi, dan nasional.

Dengan berdirinya Kementerian Desa PDTT, sejak tahun 2015, pengelolaan GTTGN dikelola Kemendes PDTT.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Transaksi teknologi tepat guna pada pameran GTTGN capai Rp2,1 miliar

Pewarta : Anita Permata Dewi
Editor : Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024