Lampung Barat (ANTARA) - Pembina Satgas Konflik Gajah Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS), Sugeng Hari Kinaryo menjelaskan, bahwa pemasangan GPS Collar untuk gajah liar yang sering masuk ke permukiman warga Kecamatan Suoh, dan Bandar Negeri Suoh (BNS), Kabupaten Lampung Barat, untuk sementara ditunda.
"Jadi rencananya untuk pemasangan GPS Collar ini semula tanggal 6-10 Maret 2023 namun di luar dugaan," kata Sugeng Hari Kinaryo, di Lampung Barat, Senin (13/03/2023)
Dia mengatakan, pemasangan GPS Collar pada hewan tersebut ditunda dikarenakan obat bius untuk gajah liar belum juga tiba.
"Karena sampai saat ini kami masih harus menunggu obat bius untuk gajah liar tersebut, dan bahan tersebut sampai sekarang belum sampai," kata dia.
Dia mengatakan, jadi rencana awal pemasangan GPS Collar itu dijadwalkan pada tanggal 06 sampai 10 Maret 2023 kemarin.
"Jadwal pemasangan itu belum bisa dipastikan, bisa jadi meleset lagi, karena memang harus menunggu obat biusnya dulu," ujar dia.
Sugeng mengatakan, karena keterlambatan obat bius itu, tim pun harus memutuskan untuk menunda pemasangan GPS Collar pada gajah liar.
"Jadi kita masih harus menunggu koordinasi dulu dari pimpinan, terkait pemasangan GPS untuk gajah ini, dan nanti akan diinformasikan lagi info selanjutnya," kata dia.
GPS Collar merupakan teknologi digital yang dalam hal ini ialah sebuah alat untuk memantau pergerakan dan mengetahui posisi keberadaan satwa liar.
Dengan pemasangan GPS Collar yang dilakukan pada kawanan gajah liar, tentunya hal tersebut akan memudahkan para Satgas dalam memantau keberadaan satwa liar itu.
"Jadi rencananya untuk pemasangan GPS Collar ini semula tanggal 6-10 Maret 2023 namun di luar dugaan," kata Sugeng Hari Kinaryo, di Lampung Barat, Senin (13/03/2023)
Dia mengatakan, pemasangan GPS Collar pada hewan tersebut ditunda dikarenakan obat bius untuk gajah liar belum juga tiba.
"Karena sampai saat ini kami masih harus menunggu obat bius untuk gajah liar tersebut, dan bahan tersebut sampai sekarang belum sampai," kata dia.
Dia mengatakan, jadi rencana awal pemasangan GPS Collar itu dijadwalkan pada tanggal 06 sampai 10 Maret 2023 kemarin.
"Jadwal pemasangan itu belum bisa dipastikan, bisa jadi meleset lagi, karena memang harus menunggu obat biusnya dulu," ujar dia.
Sugeng mengatakan, karena keterlambatan obat bius itu, tim pun harus memutuskan untuk menunda pemasangan GPS Collar pada gajah liar.
"Jadi kita masih harus menunggu koordinasi dulu dari pimpinan, terkait pemasangan GPS untuk gajah ini, dan nanti akan diinformasikan lagi info selanjutnya," kata dia.
GPS Collar merupakan teknologi digital yang dalam hal ini ialah sebuah alat untuk memantau pergerakan dan mengetahui posisi keberadaan satwa liar.
Dengan pemasangan GPS Collar yang dilakukan pada kawanan gajah liar, tentunya hal tersebut akan memudahkan para Satgas dalam memantau keberadaan satwa liar itu.