Magelang (ANTARA) - Wakil Sekretaris Eksekutif Bidang Help Desk, Call Centre, dan Front Desk SNPMB, Badrus Zaman mengatakan tes kemampuan akademik (TPA) ditiadakan pada seleksi nasional penerimaan mahasiswa baru (SNPMB) 2023.
Badrus Zaman di Magelang, Selasa mengatakan TPA akan diganti dengan tes potensi skolastik, penalaran matematika, literasi bahasa Indonesia dan literasi Bahasa Inggris.
Ia mengatakan hal tersebut pada sosialisasi dan promosi SNPMB Tahun 2023 di Universitas Tidar (Untidar) Magelang.
"Tahun ini ada perubahan sistem pada ujian tulis berbasis komputer (UTBK) seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) yang saat ini disebut dengan seleksi nasional berbasis tes (SNBT)," katanya.
Badrus mengimbau kepada para guru BK agar selalu memantau informasi dari media resmi Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BP3) Kemendikbudristek.
"Silahkan selalu ikuti informasi yang valid dari webhttps://snpmb.bppp.kemdikbud.go.id/, dan media sosial yang tertaut dengan web tersebut karena banyak medsos cloning yang informasinya kurang dapat dipertanggungjawabkan," katanya.
Ia menegaskan beberapa hal yang perlu menjadi perhatian, di antaranya siswa yang telah dinyatakan lolos seleksi nasional berbasis prestasi (SNBP) tahun ini, serta SNMPTN tahun 2022 dan 2021, tidak bisa mengikuti UTBK SNBT. Sistem secara otomatis akan menolak.
"Jadi pastikan prodi yang dipilih di SNBP betul-betul prodi yang diinginkan," katanya.
Perbedaan lainnya adalah pemilihan jurusan atau prodi pada SNBP atau SNBT. Jika sebelumnya siswa akan diarahkan memilih prodi sesuai dengan jurusan SMA, tahun ini siswa bebas memilih jurusan atau prodi sesuai dengan minat dan bakatnya.
"Siswa bebas memilih prodi secara merdeka bertanggung jawab. Siswa dari IPS boleh memilih kedokteran, diterima atau tidaknya semua bergantung hasil seleksi," katanya.
Ia menyampaikan siswa lintas jurusan harus mempertimbangkan kemampuan adaptasi dalam menempuh mata kuliah yang akan dijalaninya.
"Apakah siswa IPS tadi kira-kira mampu mengikuti mata kuliah seperti anatomi, ilmu bedah, kardiovaskuler dan lain-lain semua dikembalikan ke masing-masing pribadi dalam mengukur kemampuannya," katanya.
Wakil Rektor Bidang Akademik Untidar Prof.Dr. Suyitno, M.Sc. menyampaikan tahun ini Untidar menerima 3.450 mahasiswa untuk jenjang sarjana dan 270 mahasiswa jenjang diploma.
Ia menyebutkan kini Utidar memiliki total 25 program studi, terdiri atas satu prodi S2, 22 prodi S1, satu prodi D4 dan satu prodi D3.
Badrus Zaman di Magelang, Selasa mengatakan TPA akan diganti dengan tes potensi skolastik, penalaran matematika, literasi bahasa Indonesia dan literasi Bahasa Inggris.
Ia mengatakan hal tersebut pada sosialisasi dan promosi SNPMB Tahun 2023 di Universitas Tidar (Untidar) Magelang.
"Tahun ini ada perubahan sistem pada ujian tulis berbasis komputer (UTBK) seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) yang saat ini disebut dengan seleksi nasional berbasis tes (SNBT)," katanya.
Badrus mengimbau kepada para guru BK agar selalu memantau informasi dari media resmi Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BP3) Kemendikbudristek.
"Silahkan selalu ikuti informasi yang valid dari webhttps://snpmb.bppp.kemdikbud.go.id/, dan media sosial yang tertaut dengan web tersebut karena banyak medsos cloning yang informasinya kurang dapat dipertanggungjawabkan," katanya.
Ia menegaskan beberapa hal yang perlu menjadi perhatian, di antaranya siswa yang telah dinyatakan lolos seleksi nasional berbasis prestasi (SNBP) tahun ini, serta SNMPTN tahun 2022 dan 2021, tidak bisa mengikuti UTBK SNBT. Sistem secara otomatis akan menolak.
"Jadi pastikan prodi yang dipilih di SNBP betul-betul prodi yang diinginkan," katanya.
Perbedaan lainnya adalah pemilihan jurusan atau prodi pada SNBP atau SNBT. Jika sebelumnya siswa akan diarahkan memilih prodi sesuai dengan jurusan SMA, tahun ini siswa bebas memilih jurusan atau prodi sesuai dengan minat dan bakatnya.
"Siswa bebas memilih prodi secara merdeka bertanggung jawab. Siswa dari IPS boleh memilih kedokteran, diterima atau tidaknya semua bergantung hasil seleksi," katanya.
Ia menyampaikan siswa lintas jurusan harus mempertimbangkan kemampuan adaptasi dalam menempuh mata kuliah yang akan dijalaninya.
"Apakah siswa IPS tadi kira-kira mampu mengikuti mata kuliah seperti anatomi, ilmu bedah, kardiovaskuler dan lain-lain semua dikembalikan ke masing-masing pribadi dalam mengukur kemampuannya," katanya.
Wakil Rektor Bidang Akademik Untidar Prof.Dr. Suyitno, M.Sc. menyampaikan tahun ini Untidar menerima 3.450 mahasiswa untuk jenjang sarjana dan 270 mahasiswa jenjang diploma.
Ia menyebutkan kini Utidar memiliki total 25 program studi, terdiri atas satu prodi S2, 22 prodi S1, satu prodi D4 dan satu prodi D3.