Lampung Selatan (ANTARA) - Aktivitas  Gunung Anak Krakatau statusnya masih siaga, sehingga warga sekitar diimbau agar tidak terpengaruh isu hoaks.

Menurut pantauan sampai saat ini Gunung Anak Krakatau tidak terpengaruh oleh erupsi Gunung Semeru, bahkan kegiatan Gunung Anak Krakatau sudah cenderung menurun untuk statusnya masih siaga.

"Kalau kaitan secara langsung sih tidak ada, tapi kan mereka masih dalam satu catatan garis ring of fire ya. Tapi setiap gunung api mempunyai dapur magma tersendiri atau masing-masing dan karakteristik masing masing," kata Andi Suwardi Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau, beberapa waktu lalu.

Andi Suwardi mengatakan bahwa Gunung Anak Krakatau kegiatan erupsinya cenderung menurun.

"Kegiatannya cenderung menurun, erupsi terakhir tanggal 14 November kemarin, sekarang belum ada kegiatan yang mencolok lagi," kata Andi

Imbauan kepada masyarakat  untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius 5 kilometer.

Andi Suwardi mengatakan letusan Gunung Anak Krakatau itu lebih ke tipe strombolian, intinya letusan itu membentuk tiang tinggi ke atas, sedangkan materialnya jatuh kembali ke bawah, karena Gunung Anak Krakatau bisa dibilang masa pertumbuhan jadi hasil hasil erupsi itu yang akan memperlebar dan mempertinggi gunung tersebut.

Imbauan dari Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan untuk tetap tenang dan jangan termakan isu yang beredar.

"Saya Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto mengimbau kepada masyarakat khususnya Lampung Selatan, jangan termakan isu hal-hal yang ada tentang erupsi Gunung Semeru,” kata Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto.

Tindakan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan untuk mengantisipasi agar warganya tidak terpengaruh isu hoaks.

"Kami pemerintah daerah akan antisipasi bagaimana caranya untuk mengimbau agar memberikan sosialisasi di tengah tengah masyarakat," kata Nanang.
Baca juga: Status Anak Krakatau tertutup kabut 0-III
Baca juga: PVMBG: Gunung Anak Krakatau erupsi selama dua menit


Pewarta : Emir Fajar Saputra
Editor : Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024