Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung melatih industri kecil menengah (IKM) tapis di daerahnya guna meningkatkan kualitas produk wastra tradisional Lampung.

"Pembinaan ini dilakukan agar perajin tapis Lampung mempunyai daya saing," ujar Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Lampung Riana Sari, di Bandarlampung, Selasa.

Ia mengatakan, pihaknya dengan pemerintah daerah kini terus berusaha meningkatkan daya saing produk wastra lokal tersebut salah satunya melalui pelatihan IKM tapis.

"Para perajin diharapkan untuk terus berlatih agar produk tapis mempunyai nilai jual tinggi. Sebab saat ini saja sudah memiliki nilai jual yang tinggi, apalagi kalau cara pembuatannya lebih rapih lagi akan semakin berdaya saing," katanya.

Dia menjelaskan, dengan adanya pengembangan kreativitas dan inovasi bagi perajin tapis diharapkan produk yang dihasilkan memiliki kualitas serta nilai jual yang tinggi.

"Berkembangnya industri tapis tentu memberikan kontribusi secara ekonomi dan secara sosial berdampak positif, selain juga mampu membangun citra dan identitas Lampung," ucapnya.

Menurut dia, saat ini terdapat 1.278 orang perajin di seluruh Provinsi Lampung yang aktif membuat tapis.

"Harapannya dengan pelatihan yang diberikan kepada para perajin tapis, selain dapat menghasilkan produk yang berkualitas juga dapat meningkatkan kreativitas perajin tapis Lampung," tambahnya.

Pewarta : Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024