Bandarlampung (ANTARA) - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Lampung Riana Sari mengatakan bahwa kegiatan Lampung Craft menjadi salah satu sarana edukasi bagi masyarakat.
"Pameran Lampung Craft bukan saja menjadi ajang promosi dan pemasaran produk perajin Lampung saja, namun juga menjadi wadah edukasi dan informasi bagi masyarakat Lampung dalam mempelajari keanekaragaman budaya, wastra dan kerajinan Lampung," ucap Riana Sari, di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan bahwa melalui pameran tersebut masyarakat diharapkan dapat mengetahui ragam jenis wastra, dan kerajinan tangan khas dari 15 kabupaten dan kota.
"Kita bersyukur Lampung memiliki potensi alam, budaya dan kreatifitas yang melimpah. Sehingga pameran ini menjadi wadah bagi perajin dan masyarakat berinteraksi," katanya.
Dia melanjutkan saat ini pihaknya juga tengah membuat perajin tumbuh, bertahan dan mampu maju memiliki daya saing di pasar domestik hingga internasional.
"Perajin terus difasilitasi untuk memiliki daya saing dan menghasilkan produk berkualitas sehingga perluasan pasar bisa terjadi. Dan kali ini telah ada 46 stand UMKM kriya dan wastra yang mampu menampilkan produk khas Lampung dengan kualitas yang baik," tambah Riana.
Tanggapan lainnya dikatakan oleh salah seorang pelaku UMKM kriya Warsito.
"Pameran kriya ini sebenarnya menjadi salah satu ajang untuk mempertemukan pelaku UMKM dengan masyarakat yang mungkin masih belum mengetahui ragam produk dari berbagai kabupaten," ujar Warsito.
Dia mengharapkan dengan adanya edukasi tentang ragam produk kriya dan wastra khas Lampung tersebut dapat menumbuhkan rasa bangga, dan memiliki.
"Ketika masyarakat sudah mengenal tentu akan bangga menggunakan dan memiliki produk kriya dan wastra lokal, sehingga dapat membantu produk lokal dihargai di daerahnya sendiri," kata Warsito.
"Pameran Lampung Craft bukan saja menjadi ajang promosi dan pemasaran produk perajin Lampung saja, namun juga menjadi wadah edukasi dan informasi bagi masyarakat Lampung dalam mempelajari keanekaragaman budaya, wastra dan kerajinan Lampung," ucap Riana Sari, di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan bahwa melalui pameran tersebut masyarakat diharapkan dapat mengetahui ragam jenis wastra, dan kerajinan tangan khas dari 15 kabupaten dan kota.
"Kita bersyukur Lampung memiliki potensi alam, budaya dan kreatifitas yang melimpah. Sehingga pameran ini menjadi wadah bagi perajin dan masyarakat berinteraksi," katanya.
Dia melanjutkan saat ini pihaknya juga tengah membuat perajin tumbuh, bertahan dan mampu maju memiliki daya saing di pasar domestik hingga internasional.
"Perajin terus difasilitasi untuk memiliki daya saing dan menghasilkan produk berkualitas sehingga perluasan pasar bisa terjadi. Dan kali ini telah ada 46 stand UMKM kriya dan wastra yang mampu menampilkan produk khas Lampung dengan kualitas yang baik," tambah Riana.
Tanggapan lainnya dikatakan oleh salah seorang pelaku UMKM kriya Warsito.
"Pameran kriya ini sebenarnya menjadi salah satu ajang untuk mempertemukan pelaku UMKM dengan masyarakat yang mungkin masih belum mengetahui ragam produk dari berbagai kabupaten," ujar Warsito.
Dia mengharapkan dengan adanya edukasi tentang ragam produk kriya dan wastra khas Lampung tersebut dapat menumbuhkan rasa bangga, dan memiliki.
"Ketika masyarakat sudah mengenal tentu akan bangga menggunakan dan memiliki produk kriya dan wastra lokal, sehingga dapat membantu produk lokal dihargai di daerahnya sendiri," kata Warsito.