Bandarlampung (ANTARA) - Saat ini tren framework yang dibuat dengan basis bahasa pemrograman PHP, sudah mulai banyak diminati.
Dua di antaranya ada yang menjadi favorit, yaitu Codeigniter dan Laravel.
Sudah banyak framework yang dibuat dengan basis bahasa pemrograman PHP. Dua di antaranya ada yang menjadi favorit, yaitu Codeigniter dan Laravel. Kira-kira bagusan mana antara Codeigniter atau Laravel untuk keperluan membuat website sendiri dengan self hosting murah gratis domain?
Web desainer asal Bandar Lampung, Jeri mengatakan, kedua bahasa pemrograman, Codeigniter dan Laravel, itu memiliki keunggulan maupun kekurangan masing-masing.
Jeri menjelaskan, CodeIgniteratau CI merupakan satu di antara framework PHP yang dibuat untuk memudahkan programmer dalam mengembangkan aplikasi web.
Codeigniter terdiri dari banyak library yang bisa dipanggil secara berulang jika dibutuhkan dalam pengembangan satu program.
Beberapa fitur unggulan yang dimiliki oleh Codeigniter antara lain:
Flexible URI Routing
Class email hosting
Library gambar
Template engine class
Security XSS filtering
Extremely light weight
"Framework ini dikembangkan berdasarkan arsitektur Model - View - Controller atau MVC," kata Jeri, Rabu (19/10/2022).
Beberapa fitur unggulan yang dimiliki oleh Codeigniter, kata Jeri, antara lain, flexible URI routing, class email hosting, library gambar, template engine class, security XSS filtering dan extremely light weight.
"Kompas dan Kaskus adalah sebagian contoh dari banyaknya website yang dibangun menggunakan Codeigniter," kata Jeri.
Codeigniter, kata Jeri, berorientasi pada objek, pemrograman yang dilakukan berdasarkan even tertentu dan mendukung lebih banyak database management system.
"Serta masih ada beberapa lagi yang lainnya," ucap Jeri.
Di sisi lain, Laravel, lanjut Jeri, termasuk satu di antara framework PHP yang sangat populer.
Framework ini, terus Jeri, dibuat dengan tujuan yang sama seperti Codeigniter, yaitu memudahkan para programmer dalam mengembangkan web app.
Web yang dibuat menggunakan Laravel terlihat lebih menyenangkan, ekspresif, dan elegan.
"Pengembangan Laravel juga menggunakan arsitektur MVC, sama seperti Codeigniter," ucap Jeri.
Berikut ini, kata Jeri, adalah beberapa fitur unggulan yang dimiliki Laravel.
Authentication, schema builder, template engine, configuration management features, query builder dan ORM, testability, routing, dan modularity.
"Ada beberapa website terkenal yang dikembangkan menggunakan Laravel. Contohnya Liputan6, 9GAG, dan masih banyak lagi," kata Jeri.
Untuk Laravel, terus Jeri, mampu menggabungkan siftar object oriented dan relational database sehingga menjadi object rational, pemrograman dilakukan dengan cara menggabungkan komponen-komponen yang sudah tersedia (component oriented) dan bukungan terhadap database management system lebih terbatas.
"Jadi, baik Codeigniter maupun Laravel memiliki fitur yang berbeda. Sebenarnya kamu bisa menggunakan framework mana saja. Pemilihannya akan lebih mudah kalau kamu sudah mengetahui apa yang kamu perlukan dari sebuah framework," jelas Jeri.
Jeri melanjutkan, bagi programmer yang baru belajar PHP dan ingin mulai menggunakan framework, bisa memilih memakai Codeigniter.
"Karena, tidak banyak perbedaan sintaks antara PHP native dengan Codeigniter. Lagi pula, CI lebih sederhana dan mudah untuk dipelajari," kata Jeri.
Codeigniter, lanjutnya, juga lebih cocok untuk mengembangkan web app sederhana dan tidak terlalu kompleks.
"Kamu juga tidak perlu khawatir jika mengalami kendala saat belajar menggunakan Codeigniter."
"Karena, di internet sudah banyak sekali forum yang fokus membahas Codeigniter. Kamu bisa mencari solusi dari permasalahan yang kamu hadapi di forum tersebut," jelas Jeri.
Sementara Laravel, terus Jeri, lebih cocok digunakan untuk mengembangkan web app yang kompleks.
Karena, framework ini memang memiliki dukungan fitur yang lebih lengkap dibandingkan dengan Codeigniter.
"Namun Laravel ini lebih sulit untuk dipelajari karena sintaksnya memiliki banyak perbedaan dengan PHP Native."
"Kebanyakan sintaks pada framework Laravel dibuat lebih pendek dan sederhana supaya penulisan kodenya lebih rapi. Konsekuensinya, sintaksnya hampir benar-benar berbeda dengan PHP," jelas Jeri.
Sehingga, terus Jeri, framework yang satu ini lebih cocok untuk programmer yang sudah lebih ahli dalam bahasa pemrograman PHP.
"Sama dengan Codeigniter, komunitas Laravel juga besar. Kamu bisa mencarinya dengan mudah di internet. Jadi, tak perlu khawatir akan kesulitan ketika mempelajarinya," ucap Jeri.
"Jadi, sesuaikan saja dengan kemampuan dan kebutuhan kamu saat ini," tandas Jeri.