Tapanuli (ANTARA) - Dompet Dhuafa Waspada (DD Waspada) dan Disaster Management Center (DMC) kerahkan tim respons guna percepatan penanganan awal tanggap darurat gempa bumi pada Minggu (2/10).
"Kami bersama Dompet Dhuafa Cabang Medan, Sumatera Utara telah mengerahkan tim guna bantu asesmen data kerusakan dan warga terdampak,” kata Haryo Mojopahit selaku Chief Executive DMC Dompet Dhuafa melalui pesan singkat.
“Kami menuju desa yang mengalami kerusakan cukup parah. Lokasinya di wilayah Kecamatan Sipoholon,” kata salah satu tim DD Waspada di lokasi.
Gempa bumi dengan kekuatan 6,0 Magnitudo mengguncang wilayah Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Sabtu (1/10) pada pukul 02.28 WIB. Pusat gempa bumi itu berada pada posisi 2.13 derajat LU - 98.89 derajat BT di kedalaman 10 kilometer dan tidak berpotensi tsunami.
Gempa bumi M 6.0 Tapanuli Utara menurut rangkuman data per pukul 06.00 WIB telah diikuti gempa susulan di atas M 5.0 hingga dua kali.
Adapun yang pertama gempa bumi berkekuatan M 5.1 pada pukul 02.50 WIB pada kedalaman 10 kilometer dan berada di posisi 2.05 derajat LU - 98.99 derajat BT.
Kemudian gempa bumi susulan berikutnya terjadi selang 47 menit kemudian atau pukul 03.37 WIB. Gempa bumi tersebut berkekuatan M 5.0 pada kedalaman 10 kilometer dan berpusat di 2.03 derajat LU - 98.97 derajat BT.
Rentetan gempa bumi di atas dirasakan sedang hingga kuat selama 3-5 detik di beberapa wilayah kabupaten mulai dari Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba, Tapanuli Tengah, Labuhan Batu Utara dan Kota Medan. Kabupaten Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan dan Toba melaporkan masyarakat sempat panik dan berhamburan keluar rumah. Sesaat setelah terjadi gempa bumi listrik padam.
Laporan visual sementara yang diterima Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), beberapa warga yang mengalami luka di bagian kepala dan sudah mendapatkan perawatan yang intensif.
Adapun kerusakan maupun keseluruhan korban luka dan lainnya masih dalam proses pendataan lebih lanjut oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), DD Waspada-DMC Dompet Dhuafa dan lintas instansi terkait.
Berdasarkan laporan yang DMC Dompet Dhuafa terima dari jejaring penanggulangan bencana, terdapat longsor di beberapa titik, namun hingga saat ini kendaraan roda 2 masih bisa melewati.
Informasi dan data tidak didapatkan secara cepat, karena di beberapa lokasi jaringan listrik yang terputus sementara, dan alur komunikasi terhambat. Aliran listrik putus, dan di beberapa lokasi butuh listrik untuk menggerakkan pompa air (tidak ada PDAM).
Sebagian warga asal Desa Huta Tinggi mengungsi di tenda darurat di pekarangan rumah, tidak tersentral. Jumlah penduduk sekitar 750 KK.
Saat ini DD Waspada dan DMC Dompet Dhuafa telah mendata kerusakan rumah di Kecamatan Pagaranyang terdiri dari tingkat kerusakan ringan (28 unit rumah), sedang (19 unit), dan berat (26 unit).
Jalan sepanjang 500 meter mengalami rusak berat, satu (1) jembatan rusak berat, tiga (3) irigasi rusak berat, 40 tanggul/TPT rusak berat, 14 unit gereja rusak, tujuh (7) sekolah/gedung pemerintah rusak, sembilan (9) unit tempat penampungan air minum rusak ringan, dan tiga (3) jiwa dirawat di rumah.
Sebagai bentuk antisipasi masyarakat terhadap potensi dan ancaman bencana yang dapat ditimbulkan oleh gempa bumi, masyarakat tidak perlu panik namun tetap meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi gempa bumi susulan.
Peringatan dini gempa bumi dapat dibuat dengan memanfaatkan barang-barang yang mudah dijumpai di rumah seperti menyusun kaleng secara bertingkat. Hal itu bertujuan dapat menjadi 'alarm' apabila terjadi gempa bumi.
Masyarakat juga diimbau dapat memastikan jalur evakuasi keluar dari rumah tidak terhalang oleh benda dengan ukuran besar seperti lemari, meja, kulkas dan sebagainya.
Di samping itu, bagi masyarakat agar dipastikan tidak ada barang-barang besar seperti lemari, kulkas, meja dan lain-lain yang bisa menghalangi proses evakuasi keluar rumah saat terjadi gempa.
“Khusus bagi masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir, perhatikan apabila terjadi gempa bumi yang berlangsung lebih dari 30 detik, maka diharapkan untuk segera menuju ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari kemungkinan terjadinya tsunami,” dalam rilis resmi BNPB.
DD Waspada dan DMC Dompet Dhuafa mengimbau keikutsertaan masyarakat guna membantu percepatan penanganan terdampak gempa bumi.
Masyarakat juga bisa turut membantu percepatan penanganan terdampak gempa bumi Tapanuli Utara melalui laman Indonesia Siap Siaga di https://donasi.dompetdhuafa.org/indonesiasiapsiaga/ atau menghubungi call center DMC Dompet Dhuafa di nomor 08116116916.
Tentang Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa adalah lembaga Filantropi Islam yang berkhidmat dalam pemberdayaan kaum dhuafa dengan pendekatan budaya melalui kegiatan filantropis (welasasih) dan wirausaha sosial. Selama 29 tahun lebih, Dompet Dhuafa telah memberikan kontribusi layanan bagi perkembangan umat dalam bidang sosial, kesehatan, ekonomi, dan kebencanaan serta CSR.
Baca juga: Dompet Dhuafa Sultra luncurkan program Serambi Budaya
Baca juga: Dompet Dhuafa Jawa Timur bantu penanganan pasca kerusuhan di Stadion Kanjuruhan
"Kami bersama Dompet Dhuafa Cabang Medan, Sumatera Utara telah mengerahkan tim guna bantu asesmen data kerusakan dan warga terdampak,” kata Haryo Mojopahit selaku Chief Executive DMC Dompet Dhuafa melalui pesan singkat.
“Kami menuju desa yang mengalami kerusakan cukup parah. Lokasinya di wilayah Kecamatan Sipoholon,” kata salah satu tim DD Waspada di lokasi.
Gempa bumi dengan kekuatan 6,0 Magnitudo mengguncang wilayah Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Sabtu (1/10) pada pukul 02.28 WIB. Pusat gempa bumi itu berada pada posisi 2.13 derajat LU - 98.89 derajat BT di kedalaman 10 kilometer dan tidak berpotensi tsunami.
Gempa bumi M 6.0 Tapanuli Utara menurut rangkuman data per pukul 06.00 WIB telah diikuti gempa susulan di atas M 5.0 hingga dua kali.
Adapun yang pertama gempa bumi berkekuatan M 5.1 pada pukul 02.50 WIB pada kedalaman 10 kilometer dan berada di posisi 2.05 derajat LU - 98.99 derajat BT.
Kemudian gempa bumi susulan berikutnya terjadi selang 47 menit kemudian atau pukul 03.37 WIB. Gempa bumi tersebut berkekuatan M 5.0 pada kedalaman 10 kilometer dan berpusat di 2.03 derajat LU - 98.97 derajat BT.
Rentetan gempa bumi di atas dirasakan sedang hingga kuat selama 3-5 detik di beberapa wilayah kabupaten mulai dari Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba, Tapanuli Tengah, Labuhan Batu Utara dan Kota Medan. Kabupaten Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan dan Toba melaporkan masyarakat sempat panik dan berhamburan keluar rumah. Sesaat setelah terjadi gempa bumi listrik padam.
Laporan visual sementara yang diterima Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), beberapa warga yang mengalami luka di bagian kepala dan sudah mendapatkan perawatan yang intensif.
Adapun kerusakan maupun keseluruhan korban luka dan lainnya masih dalam proses pendataan lebih lanjut oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), DD Waspada-DMC Dompet Dhuafa dan lintas instansi terkait.
Berdasarkan laporan yang DMC Dompet Dhuafa terima dari jejaring penanggulangan bencana, terdapat longsor di beberapa titik, namun hingga saat ini kendaraan roda 2 masih bisa melewati.
Informasi dan data tidak didapatkan secara cepat, karena di beberapa lokasi jaringan listrik yang terputus sementara, dan alur komunikasi terhambat. Aliran listrik putus, dan di beberapa lokasi butuh listrik untuk menggerakkan pompa air (tidak ada PDAM).
Sebagian warga asal Desa Huta Tinggi mengungsi di tenda darurat di pekarangan rumah, tidak tersentral. Jumlah penduduk sekitar 750 KK.
Saat ini DD Waspada dan DMC Dompet Dhuafa telah mendata kerusakan rumah di Kecamatan Pagaranyang terdiri dari tingkat kerusakan ringan (28 unit rumah), sedang (19 unit), dan berat (26 unit).
Jalan sepanjang 500 meter mengalami rusak berat, satu (1) jembatan rusak berat, tiga (3) irigasi rusak berat, 40 tanggul/TPT rusak berat, 14 unit gereja rusak, tujuh (7) sekolah/gedung pemerintah rusak, sembilan (9) unit tempat penampungan air minum rusak ringan, dan tiga (3) jiwa dirawat di rumah.
Sebagai bentuk antisipasi masyarakat terhadap potensi dan ancaman bencana yang dapat ditimbulkan oleh gempa bumi, masyarakat tidak perlu panik namun tetap meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi gempa bumi susulan.
Peringatan dini gempa bumi dapat dibuat dengan memanfaatkan barang-barang yang mudah dijumpai di rumah seperti menyusun kaleng secara bertingkat. Hal itu bertujuan dapat menjadi 'alarm' apabila terjadi gempa bumi.
Masyarakat juga diimbau dapat memastikan jalur evakuasi keluar dari rumah tidak terhalang oleh benda dengan ukuran besar seperti lemari, meja, kulkas dan sebagainya.
Di samping itu, bagi masyarakat agar dipastikan tidak ada barang-barang besar seperti lemari, kulkas, meja dan lain-lain yang bisa menghalangi proses evakuasi keluar rumah saat terjadi gempa.
“Khusus bagi masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir, perhatikan apabila terjadi gempa bumi yang berlangsung lebih dari 30 detik, maka diharapkan untuk segera menuju ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari kemungkinan terjadinya tsunami,” dalam rilis resmi BNPB.
DD Waspada dan DMC Dompet Dhuafa mengimbau keikutsertaan masyarakat guna membantu percepatan penanganan terdampak gempa bumi.
Masyarakat juga bisa turut membantu percepatan penanganan terdampak gempa bumi Tapanuli Utara melalui laman Indonesia Siap Siaga di https://donasi.dompetdhuafa.org/indonesiasiapsiaga/ atau menghubungi call center DMC Dompet Dhuafa di nomor 08116116916.
Tentang Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa adalah lembaga Filantropi Islam yang berkhidmat dalam pemberdayaan kaum dhuafa dengan pendekatan budaya melalui kegiatan filantropis (welasasih) dan wirausaha sosial. Selama 29 tahun lebih, Dompet Dhuafa telah memberikan kontribusi layanan bagi perkembangan umat dalam bidang sosial, kesehatan, ekonomi, dan kebencanaan serta CSR.
Baca juga: Dompet Dhuafa Sultra luncurkan program Serambi Budaya
Baca juga: Dompet Dhuafa Jawa Timur bantu penanganan pasca kerusuhan di Stadion Kanjuruhan