Palembang (ANTARA) - Realisasi investasi dalam dan luar negeri di Provinsi Sumatera Selatan mencapai Rp24,1 triliun pada semester I/2022 atau mencapai 58,76 persen dari target tahun ini.
Plt Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumsel Yudha Husni di Palembang, Selasa, mengatakan, realisasi positif tersebut tak lepas dari semakin membaiknya perekonomian setelah terdampak pandemi COVID-19.
Capaian ini lebih baik dibandingkan 2021 secara year on year (yoy) yang hanya tercapai Rp16,86 triliun.
Sepanjang 2022, penanaman modal dalam negeri (PMDN) berkontribusi lebih tinggi terhadap investasi Sumsel dibandingkan penanaman modal asing (PMA).
Sepanjang Januari-Juni 2022, PMDN yang masuk sebesar Rp13,96 triliun, sementara PMA hanya Rp10,14 triliun. Sedangkan pada 2021, PMDN hanya Rp6,27 triliun, sedangkan PMA Rp10,59 triliun. PMDN mengalami kenaikan 122,65 persen, sementara PMA minus 4,25 persen.
Sepanjang semester I/2022 ini, investasi yang masuk ke Sumsel disumbangkan Hongkong, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang mencapai Rp4,83 triliun (47,68 persen). Kemudian Singapura Rp2,19 triliun (21,62 persen), Tiongkok Rp1,62 triliun (15,99 persen), Belanda Rp790-an miliar (7,8 persen) dan Jepang Rp700-an miliar (6,91 persen).
Pada tahun ini, PMDN di Sumsel disumbangkan sub sektor pertambangan dengan nilai investasi Rp2,84 triliun atau 20,37 persen dan tanaman pangan, perkebunan dan peternakan Rp2,34 triliun atau 16,82 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Investasi di Sumsel capai Rp24,1 triliun semester I/2022
Plt Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumsel Yudha Husni di Palembang, Selasa, mengatakan, realisasi positif tersebut tak lepas dari semakin membaiknya perekonomian setelah terdampak pandemi COVID-19.
Capaian ini lebih baik dibandingkan 2021 secara year on year (yoy) yang hanya tercapai Rp16,86 triliun.
Sepanjang 2022, penanaman modal dalam negeri (PMDN) berkontribusi lebih tinggi terhadap investasi Sumsel dibandingkan penanaman modal asing (PMA).
Sepanjang Januari-Juni 2022, PMDN yang masuk sebesar Rp13,96 triliun, sementara PMA hanya Rp10,14 triliun. Sedangkan pada 2021, PMDN hanya Rp6,27 triliun, sedangkan PMA Rp10,59 triliun. PMDN mengalami kenaikan 122,65 persen, sementara PMA minus 4,25 persen.
Sepanjang semester I/2022 ini, investasi yang masuk ke Sumsel disumbangkan Hongkong, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang mencapai Rp4,83 triliun (47,68 persen). Kemudian Singapura Rp2,19 triliun (21,62 persen), Tiongkok Rp1,62 triliun (15,99 persen), Belanda Rp790-an miliar (7,8 persen) dan Jepang Rp700-an miliar (6,91 persen).
Pada tahun ini, PMDN di Sumsel disumbangkan sub sektor pertambangan dengan nilai investasi Rp2,84 triliun atau 20,37 persen dan tanaman pangan, perkebunan dan peternakan Rp2,34 triliun atau 16,82 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Investasi di Sumsel capai Rp24,1 triliun semester I/2022