Metro (ANTARA) - Penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kota Metro semakin meluas. Pasalnya, kini Kecamatan Metro Pusat ditetapkan menjadi zona merah lantaran ditemukan dua ekor sapi positif terpapar virus tersebut.
"Iya itu langsung otomatis ketika hasil laboratorium itu menunjukkan positif PMK maka radius satu kecamatan ditetapkan menjadi zona merah. Jadi Kecamatan Metro Pusat masuk zona merah," kata Kepala DKP3 Metro, Heri Wiratno, Rabu.
Ia menjelaskan, penemuan kasus baru tersebut berawal saat pihaknya melakukan surveilans di Kelurahan Hadimulyo Timur dan ditemukan dua ekor sapi warga milik Sugiono mengalami gejala klinis PMK.
"Dari survei dikandang itu ditemukan dua ekor sapi bergejala PMK dengan populasi dalam kandang lima ekor sapi. Lalu dilakukan pengambilan sampel untuk dikirim ke BVET dan dilakukan pengobatan," ungkapnya.
Kemudian, lanjut dia, surveilans dilanjutkan di kandang lain di kelurahan yang sama ditemukan tiga ekor sapi lagi yang mengalami gejala klinis PMK.
"Jadi dari keterangan salah satu peternaknya, ia memasukkan empat ekor sapi Bali yang berasal dari Raman Utara Lampung Timur," ujarnya.
Selain itu, setelah dilakukan pengambilan sampel darah pada tanggal 05 Juli 2022, hasil laboratorium dari BVET menunjukkan hasil positif PMK pada sapi salah satu peternak yang dilakukan surveilens di kelurahan tersebut.
"Jadi, hasil dari pemeriksaan dua ekor sapi milik Sugino dinyatakan positif berdasarkan hasil lab, dan kini tengah dilakukan tindakan pengobatan," papar dia.
Heri menjelaskan, dua kecamatan yang sudah menjadi zona merah yakni Kecamatan Metro Selatan dan Metro Pusat, kini telah diisolasi dan hewannya tidak boleh keluar dari kecamatan tersebut.
Ia menghimbau, kepada seluruh peternak yang ada di Bumi Sai Wawai, untuk dapat memperhatikan lalu lintas daripada hewan ternaknya.
"Harus lebih ekstra ketat lagi, melakukan pemeriksaan saat mendapati sapi atau kambing dari luar daerah. Dan juga peternaknya juga harus lebih hati-hati ketika bepergian ke kandang lain, harus disemprot disinfektan setelah dan sebelum memasuki kandang agar PMK ini tidak menyebar di daerah lain," tambahnya.
Sementara itu Sugiono pemilik sapi yang positif PMK menuturkan, bahwa kedua sapinya sudah dalam masa pemulihan dan sudah dilakukan pemeriksaan dokter hewan dan pemberian obat dari instansi terkait.
"Saya hafal sekali kalau sapi saya sedang sakit, maka sebelum tau terpapar PMK, malam hari itu sudah saya berikan jamu, sudah lima hari ini dan sekarang sapi sudah sehat," jelasnya.
Diketahui, kini sebanyak 18 hewan ternak di wilayah Kecamatan Metro Selatan dan dua ekor sapi di Metro Pusat dinyatakan positif terpapar PMK. Kemudian, tiga ekor sapi di Metro Pusat juga masih dalam dugaan terjangkit PMK.
"Iya itu langsung otomatis ketika hasil laboratorium itu menunjukkan positif PMK maka radius satu kecamatan ditetapkan menjadi zona merah. Jadi Kecamatan Metro Pusat masuk zona merah," kata Kepala DKP3 Metro, Heri Wiratno, Rabu.
Ia menjelaskan, penemuan kasus baru tersebut berawal saat pihaknya melakukan surveilans di Kelurahan Hadimulyo Timur dan ditemukan dua ekor sapi warga milik Sugiono mengalami gejala klinis PMK.
"Dari survei dikandang itu ditemukan dua ekor sapi bergejala PMK dengan populasi dalam kandang lima ekor sapi. Lalu dilakukan pengambilan sampel untuk dikirim ke BVET dan dilakukan pengobatan," ungkapnya.
Kemudian, lanjut dia, surveilans dilanjutkan di kandang lain di kelurahan yang sama ditemukan tiga ekor sapi lagi yang mengalami gejala klinis PMK.
"Jadi dari keterangan salah satu peternaknya, ia memasukkan empat ekor sapi Bali yang berasal dari Raman Utara Lampung Timur," ujarnya.
Selain itu, setelah dilakukan pengambilan sampel darah pada tanggal 05 Juli 2022, hasil laboratorium dari BVET menunjukkan hasil positif PMK pada sapi salah satu peternak yang dilakukan surveilens di kelurahan tersebut.
"Jadi, hasil dari pemeriksaan dua ekor sapi milik Sugino dinyatakan positif berdasarkan hasil lab, dan kini tengah dilakukan tindakan pengobatan," papar dia.
Heri menjelaskan, dua kecamatan yang sudah menjadi zona merah yakni Kecamatan Metro Selatan dan Metro Pusat, kini telah diisolasi dan hewannya tidak boleh keluar dari kecamatan tersebut.
Ia menghimbau, kepada seluruh peternak yang ada di Bumi Sai Wawai, untuk dapat memperhatikan lalu lintas daripada hewan ternaknya.
"Harus lebih ekstra ketat lagi, melakukan pemeriksaan saat mendapati sapi atau kambing dari luar daerah. Dan juga peternaknya juga harus lebih hati-hati ketika bepergian ke kandang lain, harus disemprot disinfektan setelah dan sebelum memasuki kandang agar PMK ini tidak menyebar di daerah lain," tambahnya.
Sementara itu Sugiono pemilik sapi yang positif PMK menuturkan, bahwa kedua sapinya sudah dalam masa pemulihan dan sudah dilakukan pemeriksaan dokter hewan dan pemberian obat dari instansi terkait.
"Saya hafal sekali kalau sapi saya sedang sakit, maka sebelum tau terpapar PMK, malam hari itu sudah saya berikan jamu, sudah lima hari ini dan sekarang sapi sudah sehat," jelasnya.
Diketahui, kini sebanyak 18 hewan ternak di wilayah Kecamatan Metro Selatan dan dua ekor sapi di Metro Pusat dinyatakan positif terpapar PMK. Kemudian, tiga ekor sapi di Metro Pusat juga masih dalam dugaan terjangkit PMK.