Baturaja (ANTARA) - Pengusaha tempe di Kota Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan keluhkan lonjakan harga kedelai impor yang saat ini di kisaran Rp13.000 per kilogram atau naik dua kali lipat dari sebelumnya.
"Tentu sangat memberatkan kami sebagai produsen karena kedelai impor merupakan bahan baku utama untuk membuat tempe dengan kualitas baik," kata Hamdani, salah seorang pengusaha tempe di Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU), Rabu.
Menurut dia, kenaikan harga kedelai itu terjadi sejak awal tahun lalu.
Oleh sebab itu sebagian besar perajin tempe di daerah itu menyiasati dengan mengurangi ukuran dan ketebalan tempe tanpa menaikan harga jual di pasaran yaitu masih di kisaran Rp5.000 hingga Rp10.000 per batang.
"Tentu sangat memberatkan kami sebagai produsen karena kedelai impor merupakan bahan baku utama untuk membuat tempe dengan kualitas baik," kata Hamdani, salah seorang pengusaha tempe di Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU), Rabu.
Menurut dia, kenaikan harga kedelai itu terjadi sejak awal tahun lalu.
Oleh sebab itu sebagian besar perajin tempe di daerah itu menyiasati dengan mengurangi ukuran dan ketebalan tempe tanpa menaikan harga jual di pasaran yaitu masih di kisaran Rp5.000 hingga Rp10.000 per batang.