Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung memperluas sosialisasi layanan informasi (call center) guna memenuhi kebutuhan pelayanan publik bagi masyarakat di daerahnya.
"Manfaat call center ini sangat luar biasa karena memangkas jarak komunikasi antara masyarakat dan pemerintah, dan begitu banyak nyawa yang dapat di tolong dari sini," ujar Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim, di Bandarlampung, Senin.
Ia mengatakan, dengan pentingnya layanan tersebut maka penyebarluasan mengenai pelayanan publik itu akan dilakukan.
"Selama ini yang tahu layanan ini hanya sebagian kecil dan butuh bantuan banyak pihak untuk melakukan sosialisasi, agar pemanfaatannya bisa maksimal," katanya.
Menurut dia, untuk memaksimalkan layanan publik berupa call center harus dilakukan dengan pembentukan ekosistem internal dan eksternal yang saling terkoneksi.
"Agar maksimal harus membentuk ekosistem, jadi tidak hanya pemerintah provinsi yang punya layanan ini tapi kabupaten/kota serta instansi terkait harus memiliki agar masyarakat yang membutuhkan bisa langsung mendapatkan respon," ucap dia.
Ia mengatakan, untuk memaksimalkan pelayanan publik bagi masyarakat selain secara daring melalui layanan call center, layanan secara tatap muka melalui kafe pelayan publik pun akan segera beroperasi.
"Kafe pelayanan publik ini juga akan disiapkan dan dorong beroperasi, karena sekarang bisa tatap muka apalagi saat ini kafe sedang menjamur jadi bisa baca respon dan saran masyarakat dari sini," ujar dia.
Ia menambahkan, untuk memaksimalkan pelayanan informasi bagi masyarakat ia meminta instansi terkait untuk aktif merespon keluhan masyarakat.
"Call center ini harus aktif, legalnya terpenuhi lalu afirmasi anggaran yang kurang ditambah. Dengan pelayanan publik pemerintah dapat membantu mengurai persoalan yang ada di tengah masyarakat," kata dia lagi.
"Manfaat call center ini sangat luar biasa karena memangkas jarak komunikasi antara masyarakat dan pemerintah, dan begitu banyak nyawa yang dapat di tolong dari sini," ujar Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim, di Bandarlampung, Senin.
Ia mengatakan, dengan pentingnya layanan tersebut maka penyebarluasan mengenai pelayanan publik itu akan dilakukan.
"Selama ini yang tahu layanan ini hanya sebagian kecil dan butuh bantuan banyak pihak untuk melakukan sosialisasi, agar pemanfaatannya bisa maksimal," katanya.
Menurut dia, untuk memaksimalkan layanan publik berupa call center harus dilakukan dengan pembentukan ekosistem internal dan eksternal yang saling terkoneksi.
"Agar maksimal harus membentuk ekosistem, jadi tidak hanya pemerintah provinsi yang punya layanan ini tapi kabupaten/kota serta instansi terkait harus memiliki agar masyarakat yang membutuhkan bisa langsung mendapatkan respon," ucap dia.
Ia mengatakan, untuk memaksimalkan pelayanan publik bagi masyarakat selain secara daring melalui layanan call center, layanan secara tatap muka melalui kafe pelayan publik pun akan segera beroperasi.
"Kafe pelayanan publik ini juga akan disiapkan dan dorong beroperasi, karena sekarang bisa tatap muka apalagi saat ini kafe sedang menjamur jadi bisa baca respon dan saran masyarakat dari sini," ujar dia.
Ia menambahkan, untuk memaksimalkan pelayanan informasi bagi masyarakat ia meminta instansi terkait untuk aktif merespon keluhan masyarakat.
"Call center ini harus aktif, legalnya terpenuhi lalu afirmasi anggaran yang kurang ditambah. Dengan pelayanan publik pemerintah dapat membantu mengurai persoalan yang ada di tengah masyarakat," kata dia lagi.