Bandarlampung (ANTARA) - Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto menyatakan potensi belanja produk dalam negeri pada APBD Lampung tahun anggaran 2022 mencapai Rp1,25 triliun.

Selain itu, tercatat pula belanja melalui e-purchasing Aplikasi Sistem Belanja Langsung (Sibela) sebesar Rp1,067 miliar, katanya di Bandarlampung, Selasa.

"Dalam e-Katalog lokal tercatat telah ada produk yang tayang seperti komoditas jasa kebersihan," katanya.

Sedangkan yang dalam proses pembuatan etalase produk di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) adalah produk makanan dan minuman, konstruksi, alat mesin pertanian, bibit atau benih.

"Diharapkan organisasi perangkat daerah dapat meningkatkan jumlah belanja produk dalam negeri minimal 40 persen. Lalu data komitmen anggaran belanja produk lokal termasuk UMKM ataupun IKM harus rutin dilaporkan," ucapnya.

Menurutnya, dalam mendukung pelaksanaan belanja produk dalam negeri telah dibentuk tim Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) berdasarkan SK Gubernur Nomor 206/B.04/HK/2022.

"Telah dilakukan juga pemetaan potensi APBD untuk pengadaan barang dan jasa tahun anggaran 2022 dari produk lokal," katanya pula.

Hal serupa juga dikatakan oleh Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Pemprov Lampung Slamet Riadi.

"Hingga 11 April telah ada 23 perusahaan yang masuk dalam e-Katalog lokal," ucap Slamet Riadi.

Dia merincikan, 10 etalase milik 23 perusahaan yang masuk e-Katalog lokal Lampung adalah alat tulis kantor, makan dan minuman, pakaian dinas dan tradisional, jasa kebersihan, jasa keamanan, aspal, bahan material, bahan pokok, servis kendaraan dan beton ready mix.


Pewarta : Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025