Beijing (ANTARA) - Pabrikan mobil listrik terbesar di dunia, Tesla, menarik kembali (recall) sebanyak 127.785 unit sedan Model 3s dari pasaran China mulai Kamis (7/4) karena alasan risiko keamanan.
Dari 127.785 unit mobil yang ditarik oleh Tesla di Beijing dan Shanghai, sebanyak 93.578 di antaranya merupakan buatan China, demikian diungkapkan Badan Regulasi Pasar China (SAMR).
Tesla Model 3s yang ditarik dari pasaran tersebut adalah buatan 11 Januari 2019 hingga 25 Januari 2022.
Komponen inverter semikonduktor pada bagian belakang mobil berpotensi memicu kegagalan yang berakibat kecelakaan pada saat mesin mobil dinyalakan atau kehilangan daya saat melaju.
Dalam kasus yang paling ekstrem, kegagalan tersebut berisiko menyebabkan tabrakan, sebagaimana disebutkan SAMR di media setempat.
Tesla memutuskan untuk meng-upgrade piranti pengendali mobil-mobil yang ditarik tersebut.
Pabrikan otomotif energi terbarukan asal Amerika Serikat itu telah melakukan serangkaian recall dalam beberapa bulan terakhir.
Pada Februari, Tesla mengumumkan rencana recall sekitar 26.000 unit Model 3s dan Model Y buatan China, juga atas alasan risiko keamanan.
Dari 127.785 unit mobil yang ditarik oleh Tesla di Beijing dan Shanghai, sebanyak 93.578 di antaranya merupakan buatan China, demikian diungkapkan Badan Regulasi Pasar China (SAMR).
Tesla Model 3s yang ditarik dari pasaran tersebut adalah buatan 11 Januari 2019 hingga 25 Januari 2022.
Komponen inverter semikonduktor pada bagian belakang mobil berpotensi memicu kegagalan yang berakibat kecelakaan pada saat mesin mobil dinyalakan atau kehilangan daya saat melaju.
Dalam kasus yang paling ekstrem, kegagalan tersebut berisiko menyebabkan tabrakan, sebagaimana disebutkan SAMR di media setempat.
Tesla memutuskan untuk meng-upgrade piranti pengendali mobil-mobil yang ditarik tersebut.
Pabrikan otomotif energi terbarukan asal Amerika Serikat itu telah melakukan serangkaian recall dalam beberapa bulan terakhir.
Pada Februari, Tesla mengumumkan rencana recall sekitar 26.000 unit Model 3s dan Model Y buatan China, juga atas alasan risiko keamanan.