Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) meluncurkan Lembaga Pengembangan Pertanian (LPP), Sabtu, untuk mengembangkan sektor pertanian sekaligus mengantisipasi krisis regenerasi petani di Tanah Air.
"LPP PB PMII hadir sebagai wadah para sahabat-sahabat PMII yang memiliki kreativitas, inovasi, dan antusiasme (passion) di bidang pertanian," kata Direktur LPP PB PMII Miftaqul Huda dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Lebih lanjut, dalam acara peluncuran LPP secara daring, Huda mengatakan LPP PB PMII juga dihadirkan untuk mewujudkan pemantapan ketahanan pangan nasional karena Indonesia sebagai negara agraris sudah sepatutnya serius membenahi dan mengembangkan sektor pertanian.
"Demi terwujudnya pemantapan ketahanan pangan, LPP akan berupaya untuk berkontribusi pada industri pertanian berbasis teknologi dan memodernisasi konsep pertanian tidak hanya di pedesaan, tetapi juga di perkotaan," kata Huda.
Kemudian, Ketua Umum PB PMII Muhammad Abdullah Syukri mempersilakan kader yang ingin mengembangkan kemampuan dan profesinya di bidang pertanian.
Abe sapaan akrab Syukri berharap LPP dapat berkolaborasi dengan para pemangku kebijakan untuk membangun NKRI. Dikatakan pula LPP dapat menjadi titik temu para kader yang berfokus sektor pertanian sehingga kader PMII mampu membentuk jaringan nasional.
"Ini (LPP) juga menunjukkan bahwa PMII punya aktivis yang memiliki kompetensi dan kemampuan di dunia pertanian," jelasnya.
Selain menggelar acara peluncuran LPP secara daring, pada kesempatan yang sama, PB PMII juga menyelenggarakan diskusi publik virtual bertema "Peluang dan Tantangan Petani Indonesia Menuju World Kitchen 2024".
Dalam diskusi itu, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Anggia Erma Rini menyampaikan salah satu kendala yang dihadapi dunia pertanian Indonesia saat ini adalah minimnya regenerasi petani.
Padahal, kata dia, sektor pertanian menjadi salah satu penyumbang pemasukan terbesar negara.
"Sektor pertanian ini memiliki krisis kaderisasi petani karena mayoritas sudah sepuh. Anak muda sangat enggan atau berpikir 5 sampai 7 kali untuk terjun ke sektor pertanian. Maka, penting lembaga ini untuk mengisi ruang kekosongan itu," kata Anggia.
Ia pun berharap organisasi pergerakan, khususnya PMII, tidak hanya berfokus pada isu politik, ideologi, dan ekonomi, tetapi juga pada sektor pertanian yang berperan besar dalam perekonomian negara.
"Saya berharap setelah forum ini, lahir petani milenial dari PMII karena salah satu peran pertanian ini adalah pendapatan nasional, ekspor, penyerapan tenaga kerja," ucapnya.
"LPP PB PMII hadir sebagai wadah para sahabat-sahabat PMII yang memiliki kreativitas, inovasi, dan antusiasme (passion) di bidang pertanian," kata Direktur LPP PB PMII Miftaqul Huda dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Lebih lanjut, dalam acara peluncuran LPP secara daring, Huda mengatakan LPP PB PMII juga dihadirkan untuk mewujudkan pemantapan ketahanan pangan nasional karena Indonesia sebagai negara agraris sudah sepatutnya serius membenahi dan mengembangkan sektor pertanian.
"Demi terwujudnya pemantapan ketahanan pangan, LPP akan berupaya untuk berkontribusi pada industri pertanian berbasis teknologi dan memodernisasi konsep pertanian tidak hanya di pedesaan, tetapi juga di perkotaan," kata Huda.
Kemudian, Ketua Umum PB PMII Muhammad Abdullah Syukri mempersilakan kader yang ingin mengembangkan kemampuan dan profesinya di bidang pertanian.
Abe sapaan akrab Syukri berharap LPP dapat berkolaborasi dengan para pemangku kebijakan untuk membangun NKRI. Dikatakan pula LPP dapat menjadi titik temu para kader yang berfokus sektor pertanian sehingga kader PMII mampu membentuk jaringan nasional.
"Ini (LPP) juga menunjukkan bahwa PMII punya aktivis yang memiliki kompetensi dan kemampuan di dunia pertanian," jelasnya.
Selain menggelar acara peluncuran LPP secara daring, pada kesempatan yang sama, PB PMII juga menyelenggarakan diskusi publik virtual bertema "Peluang dan Tantangan Petani Indonesia Menuju World Kitchen 2024".
Dalam diskusi itu, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Anggia Erma Rini menyampaikan salah satu kendala yang dihadapi dunia pertanian Indonesia saat ini adalah minimnya regenerasi petani.
Padahal, kata dia, sektor pertanian menjadi salah satu penyumbang pemasukan terbesar negara.
"Sektor pertanian ini memiliki krisis kaderisasi petani karena mayoritas sudah sepuh. Anak muda sangat enggan atau berpikir 5 sampai 7 kali untuk terjun ke sektor pertanian. Maka, penting lembaga ini untuk mengisi ruang kekosongan itu," kata Anggia.
Ia pun berharap organisasi pergerakan, khususnya PMII, tidak hanya berfokus pada isu politik, ideologi, dan ekonomi, tetapi juga pada sektor pertanian yang berperan besar dalam perekonomian negara.
"Saya berharap setelah forum ini, lahir petani milenial dari PMII karena salah satu peran pertanian ini adalah pendapatan nasional, ekspor, penyerapan tenaga kerja," ucapnya.