Metro (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jenderal Ahmad Yani Metro menyiapkan dua lantai ruangan untuk mengantisipasi jika terjadi lonjakan pasien COVID-19 dan Demam Berdarah Dengue (DBD).
Direktur RSUD Ahmad Yani Metro Fitri Agustina mengatakan, secara total pihaknya menyediakan ruangan untuk isolasi pasien COVID-19 dan DBD sebanyak 250 tempat tidur.
"Iya kami siapkan dua lantai. Karena saat ini kan lagi musim DBD dan juga tren pasien COVID-19 tengah naik. Total ada 250 tempat tidur," kata dia, saat diwawancarai, di Metro, Kamis.
Fitri menjelaskan, ruangan untuk COVID dan DBD tersebut berada di lantai II dan III Gedung VIP dengan perawatan kelas I.
"Iya ruangan untuk pasien COVID dan DBD itu di lantai II dan III Gedung VIP," ujarnya lagi.
Selain itu, kata dia, rumah sakit juga menyediakan ruang di Instalasi Gawat Darurat (IGD) jika ruangan yang disediakan penuh.
"Di IGD kami ada tempat tidur ekstra juga. Jadi sewaktu-waktu ada lonjakan kami bisa fungsikan tempat tidur tersebut," katanya pula.
Baca juga: Pemkot Metro menata kotanya gandeng Itera
Baca juga: Pemkot Metro luncurkan "Wakuncar" untuk deteksi dini penyebaran COVID-19
Direktur RSUD Ahmad Yani Metro Fitri Agustina mengatakan, secara total pihaknya menyediakan ruangan untuk isolasi pasien COVID-19 dan DBD sebanyak 250 tempat tidur.
"Iya kami siapkan dua lantai. Karena saat ini kan lagi musim DBD dan juga tren pasien COVID-19 tengah naik. Total ada 250 tempat tidur," kata dia, saat diwawancarai, di Metro, Kamis.
Fitri menjelaskan, ruangan untuk COVID dan DBD tersebut berada di lantai II dan III Gedung VIP dengan perawatan kelas I.
"Iya ruangan untuk pasien COVID dan DBD itu di lantai II dan III Gedung VIP," ujarnya lagi.
Selain itu, kata dia, rumah sakit juga menyediakan ruang di Instalasi Gawat Darurat (IGD) jika ruangan yang disediakan penuh.
"Di IGD kami ada tempat tidur ekstra juga. Jadi sewaktu-waktu ada lonjakan kami bisa fungsikan tempat tidur tersebut," katanya pula.
Baca juga: Pemkot Metro menata kotanya gandeng Itera
Baca juga: Pemkot Metro luncurkan "Wakuncar" untuk deteksi dini penyebaran COVID-19