Bandarlmapung (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta kepada masyarakat jangan panik dengan ancaman gelombang ketiga COVID-19 varian Omicron.
"Gelombang ketiga pasti datang, Pak Menteri Kesehatan sudah sampaikan. Apalagi kalau kita lihat yang terjadi Amerika dan Inggris gelombangnya sangat tinggi," ujar Menteri BUMN itu, di Bandarlampung, Minggu.
Namun begitu, lanjut Erick, masyarakat jangan terlalu panik, sebab seperti yang disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo dan Kementerian Kesehatan bahwa mereka yang telah divaksin bila terpapar Omicron biasa bergejala ringan.
Baca juga: Erick Thohir: Empat daerah jadi pilot projek Ekosistem Makmur untuk kopi
Ia pun mengatakan bahwa berdasarkan informasi yang dihimpunnya COVID-19 varian Omicron ini hanya menyerang sebatas hidung dan tenggorokan serta tidak langsung menyerang paru-paru.
"Omicron itu berdampak pada tenggorokan dan hidung tidak ke paru-paru, beda dengan varian Delta yang langsung ke paru-paru, tapi kita juga harus tetap waspada dan perketat prokes serta jangan panik," kata dia.
Bahkan, lanjut Menteri BUMN itu, untuk mengobati pasien yang terinfeksi Omicron, obat-obatnya pun tidak terlalu mahal seperti saat menghadapi varian delta, karena dampak yang diberikan termasuk ringan.
"Sudah disampaikan obatnya juga untuk Omicron ini bukan seperti yang sebelumnya yang mahal-mahal seperti tempra dan lainnya. Kalau dampaknya ringan obatnya juga ringan sehingga bisa dirawat di rumah, jangan apa-apa langsung ke rumah sakit," kata dia.
Sementara itu, Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim, mengatakan bahwa pemprov telah melakukan koordinasi dengan kabupaten dan kota guna mengantisipasi gelombang ketiga COVID-19.
"Untuk antisipasi kita sudah koordinasi agar semua daerah siap, jangan sampai kita kehabisan oksigen dan obat," kata dia.
Baca juga: Erick Thohir sebut BUMN siap bekerjasama bangun eksosistem untuk kopi
"Gelombang ketiga pasti datang, Pak Menteri Kesehatan sudah sampaikan. Apalagi kalau kita lihat yang terjadi Amerika dan Inggris gelombangnya sangat tinggi," ujar Menteri BUMN itu, di Bandarlampung, Minggu.
Namun begitu, lanjut Erick, masyarakat jangan terlalu panik, sebab seperti yang disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo dan Kementerian Kesehatan bahwa mereka yang telah divaksin bila terpapar Omicron biasa bergejala ringan.
Baca juga: Erick Thohir: Empat daerah jadi pilot projek Ekosistem Makmur untuk kopi
Ia pun mengatakan bahwa berdasarkan informasi yang dihimpunnya COVID-19 varian Omicron ini hanya menyerang sebatas hidung dan tenggorokan serta tidak langsung menyerang paru-paru.
"Omicron itu berdampak pada tenggorokan dan hidung tidak ke paru-paru, beda dengan varian Delta yang langsung ke paru-paru, tapi kita juga harus tetap waspada dan perketat prokes serta jangan panik," kata dia.
Bahkan, lanjut Menteri BUMN itu, untuk mengobati pasien yang terinfeksi Omicron, obat-obatnya pun tidak terlalu mahal seperti saat menghadapi varian delta, karena dampak yang diberikan termasuk ringan.
"Sudah disampaikan obatnya juga untuk Omicron ini bukan seperti yang sebelumnya yang mahal-mahal seperti tempra dan lainnya. Kalau dampaknya ringan obatnya juga ringan sehingga bisa dirawat di rumah, jangan apa-apa langsung ke rumah sakit," kata dia.
Sementara itu, Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim, mengatakan bahwa pemprov telah melakukan koordinasi dengan kabupaten dan kota guna mengantisipasi gelombang ketiga COVID-19.
"Untuk antisipasi kita sudah koordinasi agar semua daerah siap, jangan sampai kita kehabisan oksigen dan obat," kata dia.
Baca juga: Erick Thohir sebut BUMN siap bekerjasama bangun eksosistem untuk kopi