Lombok Barat (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat bersinergi dengan Pemerintah Provinsi NTB membina pelaku industri kecil menengah (IKM) menciptakan perahu elektrik sebagai pengembangan eksosistem kendaraan listrik bahari untuk mendukung pariwisata ramah lingkungan.

Peluncuran Electric Boat (E-Boat) atau perahu listrik tersebut dilakukan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) NTB H Lalu Gita Ariadi, bersama General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) NTB Lasiran, dan Kepala Dinas Perindustrian NTB Nuryanti Tadjudin, di pelabuhan kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Senin.

"Ini peluang bagus PLN menangkap industrialisasi. Bagian langkah kecil yang apabila dikawal akan memberikan dampak yang besar bagi NTB di masa depan," kata Sekda NTB H Lalu Gita Ariadi.

Gita juga mengapresiasi PLN atas pemanfaatan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dan emanfaatan teknologi ramah lingkungan bekerja sama dengan industri kecil menengah (IKM) di NTB.

General Manager PLN UIW NTB Lasiran menjelaskan E-Boat merupakan salah satu bentuk komitmen PLN terhadap pengembangan ekosistem kendaraan listrik, salah satunya kendaraan listrik bahari.

Melalui program TJSL, kata dia, pihaknya memberikan bantuan sebesar Rp500,6 juta untuk membangun E-Boat dengan menggandeng IKM di bawah binaan Dinas Perindustrian NTB.

"Ini merupakan satu lompatan besar di NTB, untuk teknologi kendaraan listrik. Setelah sebelumnya berkolaborasi untuk sepeda listrik Matric, PLN kembali meluncurkan E-Boat," ujarnya.

Sementara itu, M Kamil, selaku IKM yang membuat E-Boat menjelaskan perahu listrik yang diproduksinya dilengkapi dengan tiga fitur, yaitu smart wireless key, auto balancing/self balancing dan juga black box.

Proses pengisian baterai (charging) juga dapat menggunakan listrik satu phasa dan tiga phasa dengan daya minimal 7.700 volt Ampere (VA).

"Penggunaan listrik lebih murah apabila dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar minyak. Dengan perahu listrik ini, efisiensinya lima kali lebih hemat dibanding menggunakan minyak," ucap Kamil.

Ia menyebutkan baterai yang dipakai berjumlah 10 box, di mana masing-masing box memiliki 15 cell. Rangkaian baterai total berkapasitas 96 volt 500 AH yang dapat digunakan selama dua jam di laut.

"Proses pengisian baterai juga memerlukan waktu dua jam dengan mekanisme fast charging," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Perindustrian NTB Nuryanti Tadjudin, beserta General Manager PLN UIW NTB Lasiran berkesempatan untuk mencoba E-Boat buatan IKM lokal untuk mengelilingi pantai Senggigi.

Tak hanya peluncuran E-Boat, PLN juga menandatangani perjanjian kerja sama antara Dinas Perindustrian NTB dengan Manager PLN UP3 Sumbawa, PLN UP3 Bima, dan PLN UP3 Sumbawa, terkait dengan pengembangan dan implementasi teknologi electric boat.

Pewarta : Awaludin
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024