Jakarta (ANTARA) - Newcastle United secara resmi memutus kontrak pelatih Steve Bruce melalui kesepakatan bersama hanya 13 hari setelah klub tersebut diakusisi konsorsium Dana Investasi Publik (PIF) asal Arab Saudi senilai 305 juta poundsterling (sekitar Rp5,93 triliun).
Pelatih berusia 60 tahun itu sebelumnya melakoni pertandingan ke-1.000 sebagai seorang pelatih, yang berakhir dengan kekalahan 2-3 dari Tottenham pada Minggu (17/10). Dia bergabung dengan Newcastle sejak Juli 2019.
Laga lawan Spurs tersebut juga menjadi satu-satunya pertandingannya sebagai pelatih The Magpies di bawah pemilik baru.
Bruce mengatakan bahwa kariernya di Newcastle mengalami "pasang surut" dan dia berharap pemilik baru bisa "membawa klub maju." Asisten pelatih Graeme Jones akan mengambil alih posisi Bruce untuk sementara.
Baca juga: Jelang Barca hadapi Dynamo Kiev, Koeman: pertandingan menentukan
"Saya berterima kasih kepada semua orang yang memiliki hubungan dengan Newcastle United atas kesempatan untuk melatih klub sepak bola yang unik ini," kata Bruce yang dikutip Sky Sport pada Rabu.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada tim pelatih saya, para pemain dan staf pendukung khususnya untuk semua kerja keras mereka."
“Ada pasang surut, tetapi mereka telah memberikan segalanya bahkan di saat-saat sulit dan harus bangga dengan upaya mereka."
"Ini adalah klub dengan dukungan luar biasa dan saya berharap pemilik baru dapat membawanya ke tempat yang kita semua inginkan. Saya berharap semua orang mendapatkan yang terbaik untuk sisa musim ini dan seterusnya."
Newcastle juga mengatakan rasa terima kasihnya atas kontribusi yang diberikan Steve Bruce dan berharap yang terbaik baginya untuk masa depan.
Baca juga: Allegri: Kemenangan atas Zenit bisa jadi langkah besar untuk Juventus
Bruce juga mengungkapkan bahwa Newcastle mungkin menjadi klub terakhirnya sebagai pelatih.
"Ini bukan hanya tentang saya; karier ini berdampak pada seluruh keluarga saya karena mereka semua adalah Geordie (warga Newcastle) dan saya tidak bisa mengabaikannya."
"Mereka mengkhawatirkan saya, terutama istri saya Jan," lanjut eks bek Manchester United tersebut.
"Saya berusia 60 tahun dan saya tidak tahu apakah saya ingin membuatnya melewati ini lagi."
"Kami memiliki kehidupan yang baik jadi, ya, ini mungkin klub terakhir saya sebagai pelatih - sampai saya mendapat panggilan telepon dari seorang petinggi klub di suatu tempat yang menanyakan apakah saya bisa membantu mereka. Jangan pernah mengatakan tidak pernah."
Dia menambahkan: "Saya sangat bangga menjadi pelatih Newcastle United, bahkan di masa-masa sulit, saya bertekad untuk terus maju dan mempertahankan klub ini di Liga Inggris."
Pertandingan Newcastle berikutnya adalah bertamu ke Crystal Palace pada Sabtu malam WIB (23/10).
Pelatih berusia 60 tahun itu sebelumnya melakoni pertandingan ke-1.000 sebagai seorang pelatih, yang berakhir dengan kekalahan 2-3 dari Tottenham pada Minggu (17/10). Dia bergabung dengan Newcastle sejak Juli 2019.
Laga lawan Spurs tersebut juga menjadi satu-satunya pertandingannya sebagai pelatih The Magpies di bawah pemilik baru.
Bruce mengatakan bahwa kariernya di Newcastle mengalami "pasang surut" dan dia berharap pemilik baru bisa "membawa klub maju." Asisten pelatih Graeme Jones akan mengambil alih posisi Bruce untuk sementara.
Baca juga: Jelang Barca hadapi Dynamo Kiev, Koeman: pertandingan menentukan
"Saya berterima kasih kepada semua orang yang memiliki hubungan dengan Newcastle United atas kesempatan untuk melatih klub sepak bola yang unik ini," kata Bruce yang dikutip Sky Sport pada Rabu.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada tim pelatih saya, para pemain dan staf pendukung khususnya untuk semua kerja keras mereka."
“Ada pasang surut, tetapi mereka telah memberikan segalanya bahkan di saat-saat sulit dan harus bangga dengan upaya mereka."
"Ini adalah klub dengan dukungan luar biasa dan saya berharap pemilik baru dapat membawanya ke tempat yang kita semua inginkan. Saya berharap semua orang mendapatkan yang terbaik untuk sisa musim ini dan seterusnya."
Newcastle juga mengatakan rasa terima kasihnya atas kontribusi yang diberikan Steve Bruce dan berharap yang terbaik baginya untuk masa depan.
Baca juga: Allegri: Kemenangan atas Zenit bisa jadi langkah besar untuk Juventus
Bruce juga mengungkapkan bahwa Newcastle mungkin menjadi klub terakhirnya sebagai pelatih.
"Ini bukan hanya tentang saya; karier ini berdampak pada seluruh keluarga saya karena mereka semua adalah Geordie (warga Newcastle) dan saya tidak bisa mengabaikannya."
"Mereka mengkhawatirkan saya, terutama istri saya Jan," lanjut eks bek Manchester United tersebut.
"Saya berusia 60 tahun dan saya tidak tahu apakah saya ingin membuatnya melewati ini lagi."
"Kami memiliki kehidupan yang baik jadi, ya, ini mungkin klub terakhir saya sebagai pelatih - sampai saya mendapat panggilan telepon dari seorang petinggi klub di suatu tempat yang menanyakan apakah saya bisa membantu mereka. Jangan pernah mengatakan tidak pernah."
Dia menambahkan: "Saya sangat bangga menjadi pelatih Newcastle United, bahkan di masa-masa sulit, saya bertekad untuk terus maju dan mempertahankan klub ini di Liga Inggris."
Pertandingan Newcastle berikutnya adalah bertamu ke Crystal Palace pada Sabtu malam WIB (23/10).