Ambon (ANTARA) - Atlet dayung kontingen Provinsi Maluku yang baru pulang dari PON Papua setelah berhasil mempersembahkan enam medali, merasa kecewa karena ditelantarkan oleh pemerintah daerah dan pengurus KONI ketika tiba diBandara Internasional Pattimura Ambon.
"Halo guys, pulang dari PON kita cari jalan sendiri guys, ini atlet terlantar, adoh kasihan lawang Maluku e," kata salah satu atlet dayung peraih medali emas di PON 2020 Papua, Chelsea Corputy dalam akun media sosial yang tersebar di Ambon, Rabu.
Belasan atlet dayung beserta ofisial ini awalnya melakukan perjalanan dari Papua menuju Kota Ambon lewat Makassar (Sulsel) melalui perjalanan udara.
Mereka ditelantarkan lebih dari satu jam sehingga salah atlet dayung penyumbang dua medali emas atas nama La Memo mencari jalan sendiri untuk pulang ke Pulau Osi, Kabupaten Seram Bagian Barat.
Selain tidak dijemput oleh pemda maupun pengurus KONI Maluku, belasan atlet dan ofisial ini juga sudah merasa kelaparan.
Sementara itu, Ketua Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Maluku Anos Yeremias, mengaku kaget melihat para atletnya tidak ada yang menjemput mereka ketikanya tiba di Bandara Internasional Pattimura.
Sebab para atlet dan ofisial ini berangkat terlebih dahulu dengan penerbangan lain dan lebih dahulu tiba di Ambon, sementara dirinya menggunakan penerbangan lain dari Makassar belakangan.
Setelah sekian lama dibiarkan, para atlet dan ofisial ini dijemput tiga unit bus milik Perusahaan Daerah Panca Karya.
Baca juga: Kontingen Maluku protes insiden tabrakan perahu dengan atlet Papua
"Halo guys, pulang dari PON kita cari jalan sendiri guys, ini atlet terlantar, adoh kasihan lawang Maluku e," kata salah satu atlet dayung peraih medali emas di PON 2020 Papua, Chelsea Corputy dalam akun media sosial yang tersebar di Ambon, Rabu.
Belasan atlet dayung beserta ofisial ini awalnya melakukan perjalanan dari Papua menuju Kota Ambon lewat Makassar (Sulsel) melalui perjalanan udara.
Mereka ditelantarkan lebih dari satu jam sehingga salah atlet dayung penyumbang dua medali emas atas nama La Memo mencari jalan sendiri untuk pulang ke Pulau Osi, Kabupaten Seram Bagian Barat.
Selain tidak dijemput oleh pemda maupun pengurus KONI Maluku, belasan atlet dan ofisial ini juga sudah merasa kelaparan.
Sementara itu, Ketua Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Maluku Anos Yeremias, mengaku kaget melihat para atletnya tidak ada yang menjemput mereka ketikanya tiba di Bandara Internasional Pattimura.
Sebab para atlet dan ofisial ini berangkat terlebih dahulu dengan penerbangan lain dan lebih dahulu tiba di Ambon, sementara dirinya menggunakan penerbangan lain dari Makassar belakangan.
Setelah sekian lama dibiarkan, para atlet dan ofisial ini dijemput tiga unit bus milik Perusahaan Daerah Panca Karya.
Baca juga: Kontingen Maluku protes insiden tabrakan perahu dengan atlet Papua