Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Lampung mendorong masyarakatnya agar gemar minum kopi sehingga dapat meningkatkan konsumsi kopi dan memberikan nilai tambah bagi Industri Kecil Menegah (IKM) di provinsi ini.
"Peningkatan konsumsi domestik terhadap kopi bubuk diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah bagi IKM dan tentunya petani kopi yang melakukan pengolahan pascapanen," kata Kepala Dinsas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lampung, Elvira Umihanni, dalam acara Festival Kopi Lampung pada peringatan Hari Kopi Internasional, di Bandarlampung, Kamis.
Menurut dia dengan adanya acara seperti ini merupakan salah satu upaya dalam menyebarluaskan branding kopi robusta Lampung serta meningkatkan permintaan konsumsi baik secara lokal, nasional dan internasional.
Baca juga: Telkom dukung digitalisasi UMKM di Agrowisata Kampung Kopi
Selain itu, lanjut dia, kegiatan ini juga guna membangun sinergi antara pemerintah daerah, industri, Usaha Kecil Menengah (UKM), petani kopi dan stakeholder lainnya untuk mengembangkan kopi Lampung baik dari pengolahannya, budidaya maupun pemasarannya.
"Sehingga hal ini juga diharapkan dapat memotivasi petani untuk terus berproduksi dan meningkatkan produktifitas dan standar kualitas panen kopinya," kata dia.
Sementara itu, salah satu Warga Lampung, Saiful mengatakan bahwa ke depan pemerintah harus banyak peningkatan promosi dengan acara-acara seperti ini khususnya bagi para pemuda.
"Perbanyak acara atau kegiatan festival kopi tentunya sangat penting untuk meningkatkan konsumsi masyarakat apalagi kan saat ini banyak sekali varian kopi sehingga perlu juga dilakukan pelatihan-pelatihan meracik kopi," kata dia.
Baca juga: Kemendag ekspor 600 metrik ton kopi Lampung ke Mesir
Sebagai upaya untuk meningkatkan konsumsi kopi serta budaya minum kopi Pemerintah Provinsi Lampung menggelar festival kopi dalam rangka memperingati Hari Kopi Internasional.
Provinsi Lampung sebagai salah satu daerah penghasil biji kopi terbesar di Indonesia memiliki luas area lahan kopi sekitar 156.918 hektare dengan jumlah petani sekitar 142.511. Pada tahun 2022 Lampung memproyeksikan produksi kopi mencapai 200 ribu ton. Sedangkan tingkat konsumsi minum kopi pada 2020 tercatat mencapai 1,4 kilogram per kapita per tahun.
"Peningkatan konsumsi domestik terhadap kopi bubuk diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah bagi IKM dan tentunya petani kopi yang melakukan pengolahan pascapanen," kata Kepala Dinsas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lampung, Elvira Umihanni, dalam acara Festival Kopi Lampung pada peringatan Hari Kopi Internasional, di Bandarlampung, Kamis.
Menurut dia dengan adanya acara seperti ini merupakan salah satu upaya dalam menyebarluaskan branding kopi robusta Lampung serta meningkatkan permintaan konsumsi baik secara lokal, nasional dan internasional.
Baca juga: Telkom dukung digitalisasi UMKM di Agrowisata Kampung Kopi
Selain itu, lanjut dia, kegiatan ini juga guna membangun sinergi antara pemerintah daerah, industri, Usaha Kecil Menengah (UKM), petani kopi dan stakeholder lainnya untuk mengembangkan kopi Lampung baik dari pengolahannya, budidaya maupun pemasarannya.
"Sehingga hal ini juga diharapkan dapat memotivasi petani untuk terus berproduksi dan meningkatkan produktifitas dan standar kualitas panen kopinya," kata dia.
Sementara itu, salah satu Warga Lampung, Saiful mengatakan bahwa ke depan pemerintah harus banyak peningkatan promosi dengan acara-acara seperti ini khususnya bagi para pemuda.
"Perbanyak acara atau kegiatan festival kopi tentunya sangat penting untuk meningkatkan konsumsi masyarakat apalagi kan saat ini banyak sekali varian kopi sehingga perlu juga dilakukan pelatihan-pelatihan meracik kopi," kata dia.
Baca juga: Kemendag ekspor 600 metrik ton kopi Lampung ke Mesir
Sebagai upaya untuk meningkatkan konsumsi kopi serta budaya minum kopi Pemerintah Provinsi Lampung menggelar festival kopi dalam rangka memperingati Hari Kopi Internasional.
Provinsi Lampung sebagai salah satu daerah penghasil biji kopi terbesar di Indonesia memiliki luas area lahan kopi sekitar 156.918 hektare dengan jumlah petani sekitar 142.511. Pada tahun 2022 Lampung memproyeksikan produksi kopi mencapai 200 ribu ton. Sedangkan tingkat konsumsi minum kopi pada 2020 tercatat mencapai 1,4 kilogram per kapita per tahun.