Jakarta (ANTARA) - Pengacara salah seorang pelapor terkait perkara dugaan penipuan bermoduskan perekrutan calon pegawai negeri sipil (CPNS), Odie Hodianto menyebut terlapor yang juga anak dari penyanyi lawas Nia Daniaty, Olivia Nathania mencatut nama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
"BAP hari ini ungkap beberapa hal, pertama muncul video Anies Baswedan saat pelantikan virtual CPNS bodong, kami tahu saat para korban diminta Oli (Olivia) beli baju Korpri," kata Odie yang menjadi kuasa hukum pelapor Fulan di Jakarta, Jumat.
Odie mengungkapkan awalnya acara pelantikan CPNS tersebut akan digelar secara luring, namun kemudian menjadi daring dengan jumlah peserta dibatasi hanya 100 orang.
"Kedua tadinya pelantikan offline berubah jadi virtual dibatasi 100 orang. Ketika seremonial dimulai muncul gambar Anies Baswedan yang seolah-olah sedang melantik dan itu kemudian kami minta langsung salah satu korban Bang Fulan yang waktu itu ikut virtual pelantikan CPNS bodong," ujar Odie.
Baca juga: Polda Metro periksa pelapor Olivia Nathania terkait penipuan rekrutmen CPNS
Pada kesempatan yang sama Fulan selaku salah satu pelapor yang mengikuti acara pelantikan virtual tersebut mengaku setelah sambutan acara virtual tersebut mendadak terhenti.
"Habis nyanyian Indonesia Raya habis itu ada sambutan dari Pak Anies habis itu udah selesai. Nggak ada rangkaian lanjutan lagi," ungkap Fulan.
Dikonfirmasi pada kesempatan terpisah kuasa hukum Olivia Nathania, Susanti Agustina, mengatakan dirinya baru mengetahui ada pernyataan soal dugaan mencatut nama Anies Baswedan melalui pemberitaan media.
Pihaknya akan terlebih dahulu berkomunikasi dengan Olivia sebelum memberikan tanggapan atas klaim tersebut.
"Saya baru dapat kabar berita ini, coba besok saya tanya Oi (Olivia) apa tanggapannya," ujar Susanti saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Susanti juga sempat meminta pihak kepolisian untuk secepatnya menuntaskan kasus tersebut.
"Kita minta yang berwajib, khususnya kepolisian, untuk membuka kasus ini apalagi yang menyangkut pemalsuan dokumen negara itu harus dituntaskan pelakunya. Walaupun terjadi apa-apa terhadap Oi (Olivia), Oi berani bertanggung jawab," ujar Susanti.
"BAP hari ini ungkap beberapa hal, pertama muncul video Anies Baswedan saat pelantikan virtual CPNS bodong, kami tahu saat para korban diminta Oli (Olivia) beli baju Korpri," kata Odie yang menjadi kuasa hukum pelapor Fulan di Jakarta, Jumat.
Odie mengungkapkan awalnya acara pelantikan CPNS tersebut akan digelar secara luring, namun kemudian menjadi daring dengan jumlah peserta dibatasi hanya 100 orang.
"Kedua tadinya pelantikan offline berubah jadi virtual dibatasi 100 orang. Ketika seremonial dimulai muncul gambar Anies Baswedan yang seolah-olah sedang melantik dan itu kemudian kami minta langsung salah satu korban Bang Fulan yang waktu itu ikut virtual pelantikan CPNS bodong," ujar Odie.
Baca juga: Polda Metro periksa pelapor Olivia Nathania terkait penipuan rekrutmen CPNS
Pada kesempatan yang sama Fulan selaku salah satu pelapor yang mengikuti acara pelantikan virtual tersebut mengaku setelah sambutan acara virtual tersebut mendadak terhenti.
"Habis nyanyian Indonesia Raya habis itu ada sambutan dari Pak Anies habis itu udah selesai. Nggak ada rangkaian lanjutan lagi," ungkap Fulan.
Dikonfirmasi pada kesempatan terpisah kuasa hukum Olivia Nathania, Susanti Agustina, mengatakan dirinya baru mengetahui ada pernyataan soal dugaan mencatut nama Anies Baswedan melalui pemberitaan media.
Pihaknya akan terlebih dahulu berkomunikasi dengan Olivia sebelum memberikan tanggapan atas klaim tersebut.
"Saya baru dapat kabar berita ini, coba besok saya tanya Oi (Olivia) apa tanggapannya," ujar Susanti saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Susanti juga sempat meminta pihak kepolisian untuk secepatnya menuntaskan kasus tersebut.
"Kita minta yang berwajib, khususnya kepolisian, untuk membuka kasus ini apalagi yang menyangkut pemalsuan dokumen negara itu harus dituntaskan pelakunya. Walaupun terjadi apa-apa terhadap Oi (Olivia), Oi berani bertanggung jawab," ujar Susanti.