Bandarlampung (ANTARA) - PLN Unit Induk Distribusi (UID) Lampung mencatat rasio elektrifikasi di Lampung secara keseluruhan telah mencapai 98,21 persen.

"Rasio elektrifikasi di Provinsi Lampung telah mencapai 98,21 persen, dan dari seluruh wilayah yang belum teraliri listrik hanya ada 15 desa," ujar General Manager PLN UID Lampung, I Gede Agung Sindu Putra, saat dihubungi di Bandarlampung, Jumat.

Menurutnya, 15 desa yang belum teraliri listrik tersebut berada di Kabupaten Tulang Bawang, Lampung Barat, Pesisir Barat dan Tanggamus.

"Secara umum tidak ada kendala berarti namun untuk beberapa remote area (daerah terpencil) kendala terbesar dalam perluasan elektrifikasi adalah akses jalan yang belum layak atau belum ada, namun masih ada yang bisa diatasi hingga sejauh ini," katanya.

Ia menjelaskan hal tersebut menjadi salah satu kendala dalam pelaksanaan konstruksi, disisi lain ada juga kendala akibat beberapa jaringan yang dibangun melewati hutan lindung atau kawasan cagar alam sehingga membutuhkan perizinan dari pihak terkait.

"Untuk kondisi kelistrikan Lampung per Juli 2021 daya mampu pembangkit oleh PLN ada 609 megawatt, untuk Independent Power Producer (IPP) atau EP ada 370 megawatt, jadi total ada 979 megawatt," ucapnya.

Dia melanjutkan transfer dari pembangkit di Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 450 megawatt, dan total daya mampu 1.429 megawatt.

"Total daya mampu ada 1.429 megawatt, yang terdiri dari beban puncak subsistem Lampung ada 1.140 megawatt, dan cadangan 289 megawatt," ujarnya lagi.

Dalam membangun kondisi kelistrikan di Indonesia pemerintah pun telah mempunyai delapan strategi dalam membangun kelistrikan nasional mulai dari penyederhanaan regulasi hingga pengembangan teknologi smart grid.

Pewarta : Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024