Surabaya (ANTARA) - Kota Surabaya, Jawa Timur, siap melakukan vaksinasi massal siap di sejumlah objek wisata setempat dalam rangka mewujudkan herd immunity atau kekebalan kelompok.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Selasa, mengatakan, tingginya antusiasme masyarakat mengikuti vaksinasi di Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada Senin (13/9), mendorong pihaknya untuk berencana menggelar vaksinasi di objek wisata lain.
"Sebenarnya kami juga ingin melakukannya di tempat-tempat lain, tapi kalau di Jembatan Suroboyo kan panas, beda dengan di KBS," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya akan memilih lokasi yang memiliki ruang terbuka dan luas sehingga sirkulasi udaranya bebas dan tidak menimbulkan kerumunan.
"Nanti coba di tempat wisata lainnya seperti Kenjeran, mungkin akan dikasih terop (tenda penutup) agar nyaman," katanya.
Selain objek wisata, kata dia, vaksinasi massal juga serentak dilakukan di 130 kelurahan. Bahkan pada Senin (13/9), pelaksanaannya juga tersebar di 165 titik lokasi. "Ada juga mobil vaksin dari Polrestabes sekitar 22, serta kami juga akan sasar (door to door) ke bawah langsung," ujarnya.
Wali Kota Eri optimistis apabila semakin banyak lokasi vaksin maka target vaksinasi di Surabaya bisa lebih cepat tercapai. Apalagi, selama ini tenaga kesehatan (nakes) serta petugas vaksinator di Surabaya tak hanya berasal dari Dinkes, tapi juga didukung TNI dan Polri.
"Semakin banyak nakes, semakin banyak mobil vaksin kita jalankan sekarang, sehingga menuju vaksin 100 persen sudah bisa dipercepat. Sekarang sudah 98 persen dosis pertama, dan dosis kedua sudah 65 persen. Target kita harus 200 persen," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga berharap, herd immunity di wilayah aglomerasi (Surabaya, Gresik, Sidoarjo) bisa segera tercapai. Sebab, masyarakat di ketiga wilayah ini saling berhubungan dan tak bisa dipisahkan.
"Harapannya aglomerasi ini bisa tercapai, sehingga Surabaya bisa mencapai level 1 atau zona hijau," katanya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Selasa, mengatakan, tingginya antusiasme masyarakat mengikuti vaksinasi di Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada Senin (13/9), mendorong pihaknya untuk berencana menggelar vaksinasi di objek wisata lain.
"Sebenarnya kami juga ingin melakukannya di tempat-tempat lain, tapi kalau di Jembatan Suroboyo kan panas, beda dengan di KBS," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya akan memilih lokasi yang memiliki ruang terbuka dan luas sehingga sirkulasi udaranya bebas dan tidak menimbulkan kerumunan.
"Nanti coba di tempat wisata lainnya seperti Kenjeran, mungkin akan dikasih terop (tenda penutup) agar nyaman," katanya.
Selain objek wisata, kata dia, vaksinasi massal juga serentak dilakukan di 130 kelurahan. Bahkan pada Senin (13/9), pelaksanaannya juga tersebar di 165 titik lokasi. "Ada juga mobil vaksin dari Polrestabes sekitar 22, serta kami juga akan sasar (door to door) ke bawah langsung," ujarnya.
Wali Kota Eri optimistis apabila semakin banyak lokasi vaksin maka target vaksinasi di Surabaya bisa lebih cepat tercapai. Apalagi, selama ini tenaga kesehatan (nakes) serta petugas vaksinator di Surabaya tak hanya berasal dari Dinkes, tapi juga didukung TNI dan Polri.
"Semakin banyak nakes, semakin banyak mobil vaksin kita jalankan sekarang, sehingga menuju vaksin 100 persen sudah bisa dipercepat. Sekarang sudah 98 persen dosis pertama, dan dosis kedua sudah 65 persen. Target kita harus 200 persen," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga berharap, herd immunity di wilayah aglomerasi (Surabaya, Gresik, Sidoarjo) bisa segera tercapai. Sebab, masyarakat di ketiga wilayah ini saling berhubungan dan tak bisa dipisahkan.
"Harapannya aglomerasi ini bisa tercapai, sehingga Surabaya bisa mencapai level 1 atau zona hijau," katanya.