Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito optimistis Indonesia akan mampu mengubah kondisi pandemi/wabah di mana-mana menjadi endemi atau penyakit yang muncul di suatu daerah/wilayah seiring terkendalinya kasus COVID-19 nasional.
"Ingat, untuk mengubah kondisi pandemi menjadi endemi membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Namun bukan tidak mungkin jika Indonesia sebagai bangsa besar mampu mempertahankan kondisi yang cukup terkendali," ujar Wiku dalam konferensi pers yang dipantau via daring di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan, dengan modal perkembangan kasus COVID-19 di dalam negeri yang semakin membaik maka target besar Indonesia adalah mempertahankan kondisi kasus yang cukup terkendali.
Baca juga: 39 juta lebih warga Indonesia sudah suntik dosis kedua vaksin COVID-19
Dikemukakan, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan, yaitu pertama, peningkatan kapasitas publik jangka panjang, termasuk pemberdayaan pemerintah daerah untuk mampu mengidentifikasi secara mandiri sesuai kondisi terkini di wilayah masing-masing.
Kedua, menentukan dasar pembangunan jangka panjang, termasuk peningkatan ketahanan kesehatan masyarakat.
Ketiga, melakukan evaluasi kebijakan nasional dan sistem pengendalian yang lebih efisien secara berkala. Misalnya, pembaruan poin pengetat pelonggaran dan digitalisasi skrining kesehatan.
Keempat, melanjutkan vaksinasi COVID-19 maupun vaksinasi penyakit esensial lainnya, dan kelima, investasi jangka panjang untuk mengubah perilaku masyarakat menjadi lebih sehat secara berkelanjutan.
Baca juga: Presiden Jokowi targetkan angka vaksinasi capai 70 persen pada akhir 2021
Keenam, pelaksanaan kegiatan ekonomi yang produktif namun tetap terkendali.
Dengan begitu, Wiku pun optimistis Indonesia berkontribusi besar terhadap global dalam pengendalian kasus.
"Sampai saat ini saja, total kasus Indonesia berkontribusi hanya1,86 persen dari total kasus dunia, sehingga jika mengalami penurunan maka dampaknya juga akan cukup berpengaruh," katanya.
Baca juga: Wapres: Pemerintah sedang siapkan skenario endemi COVID-19
Sebelumnya, Wiku mengatakan, status endemi COVID-19 di Indonesia dapat tercapai melalui kolaborasi pemerintah dan masyarakat dalam menyukseskan kebijakan.
"Endemi dapat digambarkan sebagai sebuah situasi di mana kondisi kasus lebih terkendali, namun bukan berarti virusnya hilang sepenuhnya," katanya.
Menurut Wiku, sejumlah hal yang dapat mengindikasikan bahwa pandemi telah bertransisi menjadi endemi jika kekebalan masyarakat meningkat terhadap virus seiring dengan akselerasi vaksinasi maupun infeksi alamiah sehingga angka perawatan dan kematian pun menurun.
"Ingat, untuk mengubah kondisi pandemi menjadi endemi membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Namun bukan tidak mungkin jika Indonesia sebagai bangsa besar mampu mempertahankan kondisi yang cukup terkendali," ujar Wiku dalam konferensi pers yang dipantau via daring di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan, dengan modal perkembangan kasus COVID-19 di dalam negeri yang semakin membaik maka target besar Indonesia adalah mempertahankan kondisi kasus yang cukup terkendali.
Baca juga: 39 juta lebih warga Indonesia sudah suntik dosis kedua vaksin COVID-19
Dikemukakan, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan, yaitu pertama, peningkatan kapasitas publik jangka panjang, termasuk pemberdayaan pemerintah daerah untuk mampu mengidentifikasi secara mandiri sesuai kondisi terkini di wilayah masing-masing.
Kedua, menentukan dasar pembangunan jangka panjang, termasuk peningkatan ketahanan kesehatan masyarakat.
Ketiga, melakukan evaluasi kebijakan nasional dan sistem pengendalian yang lebih efisien secara berkala. Misalnya, pembaruan poin pengetat pelonggaran dan digitalisasi skrining kesehatan.
Keempat, melanjutkan vaksinasi COVID-19 maupun vaksinasi penyakit esensial lainnya, dan kelima, investasi jangka panjang untuk mengubah perilaku masyarakat menjadi lebih sehat secara berkelanjutan.
Baca juga: Presiden Jokowi targetkan angka vaksinasi capai 70 persen pada akhir 2021
Keenam, pelaksanaan kegiatan ekonomi yang produktif namun tetap terkendali.
Dengan begitu, Wiku pun optimistis Indonesia berkontribusi besar terhadap global dalam pengendalian kasus.
"Sampai saat ini saja, total kasus Indonesia berkontribusi hanya1,86 persen dari total kasus dunia, sehingga jika mengalami penurunan maka dampaknya juga akan cukup berpengaruh," katanya.
Baca juga: Wapres: Pemerintah sedang siapkan skenario endemi COVID-19
Sebelumnya, Wiku mengatakan, status endemi COVID-19 di Indonesia dapat tercapai melalui kolaborasi pemerintah dan masyarakat dalam menyukseskan kebijakan.
"Endemi dapat digambarkan sebagai sebuah situasi di mana kondisi kasus lebih terkendali, namun bukan berarti virusnya hilang sepenuhnya," katanya.
Menurut Wiku, sejumlah hal yang dapat mengindikasikan bahwa pandemi telah bertransisi menjadi endemi jika kekebalan masyarakat meningkat terhadap virus seiring dengan akselerasi vaksinasi maupun infeksi alamiah sehingga angka perawatan dan kematian pun menurun.