Bandarlampung (ANTARA) - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Lampung Prof Moh Mukri memberikan motivasi kepada masyarakat agar tidak takut untuk divaksin karena hal tersebut demi kesehatan dan tidak mudah terinfeksi virus corona.

"Saya ingin memberikan semangat bahwa vaksinasi ini aman dan berguna untuk kesehatan kita di tengah pandemi COVID-19," kata Moh Mukri yang juga Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung, di Bandarlampung, Senin.

Menurutnya, keyakinan masyarakat terhadap vaksinasi harus dibangun sebab sekarang banyak informasi yang tidak benar atau hoaks di tengah masyarakat tentang vaksin COVID-19 yang merupakan rekayasa.

Baca juga: Gubernur Lampung lantik Lukman Pura jadi Direktur RSUD Abdul Moeleok

"Saat ini kan banyak hoaks di masayarakat dan media sosial bahwa vaksin itu rekayasa kelompok tertentu, tapi yakinlah kami yang sudah vaksin dua kali ini sehat-sehat saja," kata dia.

Memang, lanjut dia, setelah divaksinasi belum tentu terhindar dari infeksi COVID-19, namun hal tersebut dapat meminimalisir tingkat resiko yang terjadi bila terpapar virus corona.

Mukri mencontohkan bahwa di UIN Lampung terdapat 800 orang yang sudah menerima vaksin lengkap dan 200 yang baru divaksinasi dosis pertama namun begitu banyak juga dari mereka setelah divaksin terinfeksi COVID-19 akan tetapi mereka yang terpapar itu secara umum sembuh semua.

Baca juga: Bupati dampingi Ketua Komisi IV DPR RI monitoring vaksinasi COVID-19

"Banyak keluarga UIN yang terinfeksi COVID-19 setelah divaksinasi, tapi Alhamdulillah rata-rata sembuh semua. Ada satu dosen yang meningal dunia tapi almarhum belum sempat menerima vaksin," kata dia.

Sementara itu, Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana meminta masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi dapat bersabar karena secara bertahap target sekitar 700 lebih warga yang akan divaksin akan direalisasikan.

"Kita sudah terima vaksin dari pusat sebanyak 1.935 vial dan sudah kita distribusikan ke puskesmas-puskesma tapi vaksin ini untuk vaksinasi dosis kedua," kata dia.
 

Pewarta : Dian Hadiyatna
Editor : Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2024