Pangkalpinang (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman Djohan meminta pengusaha tambak udang untuk mencontoh pengelolaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) tambak udang di Lampung yang dikelola dengan baik untuk meningkatkan produksi.
"Saya sudah melihat sendiri, bagaimana pengelolaan IPAL tambak udang vaname milik PT Indocom Samudra Persadadi Lampung yang dikelola dengan baik," kata Erzaldi di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan tambak udang vaname milik PT Indocom Samudra Persada di Desa Seribu Provinsi Lampung ini seluas 100 hektare telah berusia 22 tahun dan masih berproduksi, karena pengelolaan IPAL yang baik.
Baca juga: Pemprov Babel - Lampung jajaki pengembangan sapi Australia
"Saya berharap pengusaha tambak udang di Babel tidak hanya memikirkan hasil produksi saja, tetapi juga kelestarian lingkungan juga terjaga dengan pengelolaan limbah yang baik," katanya.
Ia yakin dengan pengelolaan limbah yang baik di suatu tambak maka dengan sendirinya produksi akan meningkat dan berkelanjutan, dan mampu bertahun-tahun bertahan.
"Inilah yang akan diterapkan dan menjadi percontohan bagi usaha tambak udang di Bangka Belitung, yang diyakini memiliki prospek yang bagus ke depannya," ujarnya.
Baca juga: Petani Lampung diminta siapkan burung hantu kendalikan hama tikus
Ia mengajak pelaku usaha melakukan manajemen pengelolaan tambak dengan baik dan benar, sehingga dapat meningkatkan produksi yang berkelanjutan dan juga mencegah konflik dengan warga sekitar tambak.
"Mari kita kelola tambak dengan baik dan benar. Selain hasil produksi yang tinggi juga menjaga kelestarian serta berkelanjutan. Tidak hanya bagi perusahaan saja tetapi juga termasuk program food estate melalui pembinaan tambak masyarakat," katanya.
"Saya sudah melihat sendiri, bagaimana pengelolaan IPAL tambak udang vaname milik PT Indocom Samudra Persadadi Lampung yang dikelola dengan baik," kata Erzaldi di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan tambak udang vaname milik PT Indocom Samudra Persada di Desa Seribu Provinsi Lampung ini seluas 100 hektare telah berusia 22 tahun dan masih berproduksi, karena pengelolaan IPAL yang baik.
Baca juga: Pemprov Babel - Lampung jajaki pengembangan sapi Australia
"Saya berharap pengusaha tambak udang di Babel tidak hanya memikirkan hasil produksi saja, tetapi juga kelestarian lingkungan juga terjaga dengan pengelolaan limbah yang baik," katanya.
Ia yakin dengan pengelolaan limbah yang baik di suatu tambak maka dengan sendirinya produksi akan meningkat dan berkelanjutan, dan mampu bertahun-tahun bertahan.
"Inilah yang akan diterapkan dan menjadi percontohan bagi usaha tambak udang di Bangka Belitung, yang diyakini memiliki prospek yang bagus ke depannya," ujarnya.
Baca juga: Petani Lampung diminta siapkan burung hantu kendalikan hama tikus
Ia mengajak pelaku usaha melakukan manajemen pengelolaan tambak dengan baik dan benar, sehingga dapat meningkatkan produksi yang berkelanjutan dan juga mencegah konflik dengan warga sekitar tambak.
"Mari kita kelola tambak dengan baik dan benar. Selain hasil produksi yang tinggi juga menjaga kelestarian serta berkelanjutan. Tidak hanya bagi perusahaan saja tetapi juga termasuk program food estate melalui pembinaan tambak masyarakat," katanya.