Bandarlampung (ANTARA) - Sejumlah petani kopi di Lampung mencatat harga biji kopi Lampung pada awal panen raya masih dalam kondisi stabil dengan kisaran harga Rp19.000 hingga Rp19.500 per kilogram.
"Untuk panen raya kopi di Lampung tidak serentak, semua tergantung dengan tinggi rendahnya wilayah, semakin tinggi daerah maka panen semakin lambat," ujar salah seorang petani kopi asal Lampung Barat, Ahmad, saat dihubungi dari Bandarlampung, Kamis.Dia menjelaskan pada awal panen raya kopi di Lampung harga biji kopi dari petani masih dalam keadaan stabil.
"Harga lumayan untuk green bean dengan kualitas biasa harga di tingkat petani sekitar Rp19.000 hingga Rp19.500 per kilogram, sedangkan untuk yang kualitas baik Rp25.000 per kilogram," ucapnya.
Ia mengatakan dalam proses panen kopi terbagi dalam tiga tahapan, dan pada tahapan awal panen raya kopi ini pohon kopi belum banyak menghasilkan buah.
"Tahapan awal masih banyak buah yang hitam, ketika sudah panen tahap kedua biasanya buah lebih banyak dan produk biji kopi ini yang sering disebut sebagai biji kopi petik merah dengan harga biji kopi mencapai Rp25.000 per kilogram," katanya.
Menurutnya, pada tahap awal panen kopi dengan luas lahan yang ia miliki berkisar 2 hektare maka perkiraan hasil panen dapat mencapai 4 hingga 5 ton per hektare.
"Kalau lahan yang saya miliki hanya 2 hektare hasilnya kisaran 4 hingga 5 ton, dan diharapkan kopi dapat lebih banyak di banding tahun-tahun lalu," ucapnya lagi.
Hal serupa juga dikatakan oleh petani kopi lain asal Kabupaten Tanggamus Lili.
"Untuk saat ini harga biji kopi disini normal sekitar Rp19.500 ribu per kilogram," ujar Lili.
Menurutnya, untuk masa awal panen kopi hasil masih berkisar 1,5 ton per hektare.
"Panen kopi tidak seragam ada yang sudah tahap dua ada yang baru mulai, untuk lahan milik saya ada sekitar 5 hektar dengan hasil 1,5 ton per hektare, kalau pohon kopi kita stek batang hasil biasanya bisa lebih banyak," katanya lagi.
Berdasarkan data Dinas Perkebunan Provinsi Lampung pada tahun 2020 tercatat luas area lahan kopi di Lampung mencapai 156.918 hektare dengan jumlah petani sekitar 142.511 orang, dan total produksi mencapai 117.092 ton.