Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Lampung mulai melirik potensi tanaman hias akibat kenaikan ekspor selama pandemi COVID-19.

"Untuk saat ini memang komoditas perkebunan dan tanaman pangan menjadi prioritas kita semasa pandemi COVID-19 untuk menjaga ketahanan pangan, akan tetapi tidak menutup kemungkinan ada pengembangan potensi ekspor tanaman hias," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Lampung, Kusnardi, di Bandarlampung, Senin.

Menurutnya, melihat potensi tanaman hias yang cukup digemari masyarakat semasa pandemi COVID-19, stimulan tetap akan diberikan untuk memaksimalkan potensi yang ada.

"Dari potensi yang ada tentu kita berikan stimulan berupa bantuan seperti pot, paranet, dan bibit agar pembudidaya tanaman hias dilampung dapat memaksimalkan produksinya," ucapnya.

Dia menjelaskan ada sejumlah daerah di Provinsi Lampung yang memiliki potensi tanaman hias, seperti Kabupaten Lampung Timur, Tanggamus, dan Lampung Tengah.

"Tahun ini pembudidaya tanaman aglomena sudah mulai diberikan bantuan serta telah diberi fasilitas untuk melakukan pameran untuk memamerkan sekaligus memasarkan tanaman hias yang dimiliki," ucapnya lagi.

Sebelumnya berdasarkan data sistem peekarantinaan IQFAST Karantina Pertanian Lampung tercatat volume ekspor tanaman hias pada tahun 2021 meningkat cukup signifikan.

Sejak awal tahun hingga April 2021 tercatat volume ekspor tanaman hias ada sebanyak 245 batang dari tahun sebelumnya yang hanya 3 batang.

Sedangkan nilai ekspornya pun meningkat menjadi Rp227,3 juta pada tahun 2021 dari sebelumnya yang hanya Rp300 ribu.

Tanaman hias asal Lampung tersebut juga mulai memenuhi permintaan ekspor dari sejumlah negara yakni Amerika Serikat, Portugal, Singapura, Kanada, Belanda, Malaysia, Norwegia, Kuwait, dan Jerman. 

Pewarta : Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024