Bandarlampung (ANTARA) - Sebanyak 1.713 orang dinyatakan lolos Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Universitas Lampung (Unila).
"Dari total 1.713 yang lolos SNMPTN Unila itu 1.623 atau 93 persen adalah putra-putri daerah Lampung yang berasal dari 15 kabupaten/kota," kata Rektor Unila Prof Karomani dalam keterangan pers, di Bandarlampung, Senin.
Sedangkan sisanya berasal dari Provinsi Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Kepulauan Riau, Jawa Tengah, Jambi, Riau, Jawa Timur, dan DI Yogyakarta.
Rektor mengatakan dari 1.713 orang yang lolos SNMPTN itu sebanyak 572 merupakan calon mahasiswa Bidik Misi atau penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) kuliah.
Baca juga: Bupati Lampung Selatan dukung Unila pembuatan film perjuangan Radin Inten II
Terkait biaya kuliah penerima KIP selama menjalani pendidikan di Unila, Karomani mengatakan bahwa dana tersebut dipastikan tidak mencukupi untuk menuntaskan perkuliahannya hingga akhir.
"Apalagi Fakultas Kedokteran dengan KIP tidak akan mencukupi biaya pendidikannya, maka saya akan berkoordinasi dengan seluruh pimpinan daerah di Lampung guna membantu mereka mencukupi biayanya," ujarnya..
Ia menjelaskan setelah dirinya menghubungi bupati dan wali kota semuanya memberikan respon positif dan ingin membantu serta mendukung warganya yang sedang menempuh pendidikan di Unila.
Baca juga: Semen Baturaja-Unila tandatangani kerja sama pengembangan industri semen
Rektor juga menjelaskan bahwa pada penerimaan SNMPTN tahun ini, pihaknya mengambil kebijakan berupa harus ada keterwakilan mahasiswa dari semua kabupaten/kota di Universitas Lampung.
"Agar lulusan sekolah dari daerah bisa masuk jalur undangan, kita menurunkan indeks prestasi sekolah dengan harapan banyak orang dari kabupaten dapat masuk di Unila. Kalau tahun lalu rata-rata jalur undangan didominasi dari Kota Bandarlampung," kata dia.
Baca juga: Unila masuk di antara PTN terbaik versi 41CU
Menurut dia, kebijakan mempertimbangkan keterwakilan putra daerah di Unila merupakan bentuk keberpihakan Unila kepada masyarakat kurang mampu sehingga tidak ada lagi stigma pendidikan tinggi hanya untuk kaum elit.
"Saat ini semua bisa mengakses Unila secara proporsional sehingga tidak ada lagi anggapan pendidikan tinggi itu hanya untuk elit," kata dia.