Padang (ANTARA) - Pengelola destinasi wisata di Agam siap menerapkan protokol kesehatan sesuai panduan Cleanlines, Health, Safety, Environment Sustainability (CHSE) dalam konteks perjalanan wisata MICE.
"Bagi pengelola tidak ada persoalan tentang penerapan CHSE. Kami malah antusias. Asalkan dengan penerapan itu tidak ada kebijakan penutupan destinasi pada hari-hari libur," kata pengelola destinasi Puncak Lawang, Zola Pandu dihubungi dari Padang, Kamis.
Menurut dia, sejak destinasi diperbolehkan dibuka kembali setelah tutup lebih tiga bulan di awal pandemi mendera atau sekitar bulan Juli 2020, pihaknya sudah menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.
Tempat penjualan karcis ditempatkan petugas untuk memastikan pengunjung menggunakan masker. Petugas menyediakan masker jika pengunjung lupa menggunakan dan tetap ingin masuk ke destinasi.
Di titik itu petugas juga langsung melakukan cek suhu tubuh menggunakan thermo gun. Hanya pengunjung yang memiliki suhu tubuh normal di bawah 37 derajat celcius yang diizinkan untuk masuk.
Di pintu gerbang destinasi disiapkan tempat cuci tangan, demikian juga pada beberapa sudut seperti pintu cafe. Pengunjung yang datang diwajibkan untuk mencuci tangan dengan sabun.
"Protokol ini sudah kita jalankan secara baik. Kita juga siapkan petugas untuk untuk menjaga keselamatan pengunjung selama di sini," ujar Zola.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Agam, Syatria mengatakan pihaknya sudah menerima pembekalan tentang panduan CHSE wisata MICE dari Kementerian Pariwisata.
"Kita akan ikuti panduan yang diberikan itu untuk mendukung pariwisata Agam," katanya.
Ia menyebut Bupati Agam 2021-2024 Andri Warman yang baru saja dilantik menempatkan pariwisata sebagai salah satu prioritas.
Pariwisata menjadi pendorong utama bagi sektor perekonomian lain seperti UMKM, hotel da penginapan serta usaha lain.
"Memiliki destinasi yang menarik dengan penerapan protokol kesehatan sesuai panduan CHSE akan menjadikan Agam sebagai salah satu tujuan kunjungan wisatawan di Sumbar. Ini akan menggerakkan sektor perekonomian masyarakat," katanya.
Saat ini hanya ada beberapa home stay yang telah memiliki sertifikat CHSE di Agam salah satunya home stay Koto Hilalang.
Ke depan ia berkomitmen untuk lebih maksimal mensosialisasikan panduan CHSE wisata MICE itu pada pengelola destinasi maupun hotel dan home stay agar bisa segera mendapatkan sertifikat CHSE.
Ia optimis dengan demikian pariwisata yang sempat terpuruk karena pandemi COVID-19 bisa segera pulih dan menjadi lokomotif perekonomian daerah.
Sebelumnya tim dari Direktorat MICE Kementerian Pariwisata bersama sejumlah jurnalis melakukan simulasi perjalanan insentif dalam kerangka wisata MICE.
Sejumlah destinasi dikunjungi untuk melihat penerapan protokol kesehatan sesuai panduan CHSE.***1***
"Bagi pengelola tidak ada persoalan tentang penerapan CHSE. Kami malah antusias. Asalkan dengan penerapan itu tidak ada kebijakan penutupan destinasi pada hari-hari libur," kata pengelola destinasi Puncak Lawang, Zola Pandu dihubungi dari Padang, Kamis.
Menurut dia, sejak destinasi diperbolehkan dibuka kembali setelah tutup lebih tiga bulan di awal pandemi mendera atau sekitar bulan Juli 2020, pihaknya sudah menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.
Tempat penjualan karcis ditempatkan petugas untuk memastikan pengunjung menggunakan masker. Petugas menyediakan masker jika pengunjung lupa menggunakan dan tetap ingin masuk ke destinasi.
Di titik itu petugas juga langsung melakukan cek suhu tubuh menggunakan thermo gun. Hanya pengunjung yang memiliki suhu tubuh normal di bawah 37 derajat celcius yang diizinkan untuk masuk.
Di pintu gerbang destinasi disiapkan tempat cuci tangan, demikian juga pada beberapa sudut seperti pintu cafe. Pengunjung yang datang diwajibkan untuk mencuci tangan dengan sabun.
"Protokol ini sudah kita jalankan secara baik. Kita juga siapkan petugas untuk untuk menjaga keselamatan pengunjung selama di sini," ujar Zola.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Agam, Syatria mengatakan pihaknya sudah menerima pembekalan tentang panduan CHSE wisata MICE dari Kementerian Pariwisata.
"Kita akan ikuti panduan yang diberikan itu untuk mendukung pariwisata Agam," katanya.
Ia menyebut Bupati Agam 2021-2024 Andri Warman yang baru saja dilantik menempatkan pariwisata sebagai salah satu prioritas.
Pariwisata menjadi pendorong utama bagi sektor perekonomian lain seperti UMKM, hotel da penginapan serta usaha lain.
"Memiliki destinasi yang menarik dengan penerapan protokol kesehatan sesuai panduan CHSE akan menjadikan Agam sebagai salah satu tujuan kunjungan wisatawan di Sumbar. Ini akan menggerakkan sektor perekonomian masyarakat," katanya.
Saat ini hanya ada beberapa home stay yang telah memiliki sertifikat CHSE di Agam salah satunya home stay Koto Hilalang.
Ke depan ia berkomitmen untuk lebih maksimal mensosialisasikan panduan CHSE wisata MICE itu pada pengelola destinasi maupun hotel dan home stay agar bisa segera mendapatkan sertifikat CHSE.
Ia optimis dengan demikian pariwisata yang sempat terpuruk karena pandemi COVID-19 bisa segera pulih dan menjadi lokomotif perekonomian daerah.
Sebelumnya tim dari Direktorat MICE Kementerian Pariwisata bersama sejumlah jurnalis melakukan simulasi perjalanan insentif dalam kerangka wisata MICE.
Sejumlah destinasi dikunjungi untuk melihat penerapan protokol kesehatan sesuai panduan CHSE.***1***