Jakarta (ANTARA) - Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban menolak untuk mengomentari penggunaan GeNose di turnamen pramusim Piala Menpora 2021 sebelum adanya bukti ilmiah tentang efektivitas alat tes COVID-19 buatan UGM itu.
"Saya tidak bisa menjawab sampai bisa ditunjukkan ini, lho, bukti ilmiahnya," ujar Zubairi kepada Antara di Jakarta, Kamis.Lebih lanjut, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu pun mengaku tidak memiliki data ilmiah mengenai GeNose.
Padahal, Zubairi menegaskan, apapun yang berkaitan dengan kesehatan manusia, termasuk alat untuk mengecek COVID-19 seperti GeNose, idealnya harus melewati kajian ilmiah sebelum digunakan secara luas di ruang publik.
"Terus terang saya tidak tahu sudah ada uji klinisnya atau belum. Bagaimana hasilnya, saya juga tidak mempunyai datanya," tutur dokter spesialis penyakit dalam tersebut.
Baca juga: Tarif uji GeNose Rp20.000
GeNose merupakan alat pendeteksi cepat COVID-19 dengan memeriksa hembusan napas. Hanya dibutuhkan sekitar kurang dari dua menit sampai hasil pengecekan keluar.
GeNose sudah digunakan di stasiun-stasiun kereta api dan, mulai 1 April 2021, rencananya akan dipakai di bandar udara.
Di turnamen pramusim sepak bola Piala Menpora 2021, PSSI dan LIB berencana menggunakan GeNose sebagai salah satu pilihan alat tes COVID-19, selain tes usap (swab) antigen serta PCR, yang ditujukan ke pemain, pelatih dan ofisial sebelum pertandingan.
Baca juga: Kemenparekraf upayakan pengadaan GeNose diletakaan di destinasi wisata prioritas
Hal itu dimuat dalam presentasi PSSI-LIB kepada Menpora, KONI serta Polri dan telah dipublikasikan kepada khalayak umum.
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menyebutkan uji usap antigen/PCR/GeNose dilakukan pukul 09.00 WIB pada hari pertandingan.
Sesuai dengan kesepakatan Polri, Kemenpora, PSSI dan LIB, Piala Menpora 2021 yang berlangsung pada 20 Maret-25 April 2021 akan digelar dengan penerapan ketat protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
Baca juga: Menristek sebut satu unit GeNose mampu tes 100.000 skrining COVID-19