Yerusalem (ANTARA) - Israel mengatakan pada Selasa bahwa pihaknya memberikan jumlah kecil kelebihan vaksin COVID-19 ke wilayah yang dikelola Palestina serta ke beberapa negara.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak menyebutkan negara mana dalam pernyataan yang mengumumkan langkah tersebut.

Tetapi pemerintah Honduras - yang mengatakan tahun lalu pihaknya bermaksud untuk memindahkan kedutaan Israel ke Yerusalem - mengatakan pihaknya mengharapkan 5.000 dosis dari Israel. Negara itu belum menerima dosis vaksin COVID-19 dari Israel.

Republik Ceko mengatakan telah menerima pengiriman kecil dari Israel.

Negara itu pada bulan Desember mengatakan akan menambah kehadiran diplomatik ke kantornya di Yerusalem, langkah dari pembukaan kedutaan penuh di kota itu.

Israel telah mengimpor vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna Inc. Ini telah memberikan setidaknya satu dosis Pfizer ke hampir 50 persen dari 9 juta populasinya di salah satu kampanye tercepat di dunia. 

Bulan ini, Palestina menerima pengiriman awal dosis Moderna dari Israel, membantu memulai program vaksinasi terbatas di Tepi Barat dan Gaza yang diduduki Israel.

Sementara Israel telah memvaksin warga Palestina di Yerusalem Timur, mereka mendapat kecaman asing karena tidak memperluas kampanyenya ke wilayah Palestina lainnya.

Vaksin untuk Honduras akan diberikan kepada petugas kesehatan yang berisiko terpapar, dan pesawat Angkatan Udara Honduras berada di Israel untuk mengangkutnya, ujar juru bicara pemerintah Carlos Madero.

Negara Amerika Tengah itu tahun lalu mengikuti Amerika Serikat dalam mengisyaratkan niatnya untuk memindahkan kedutaannya di Israel ke Yerusalem, keuntungan diplomatik bagi Israel.

Israel menganggap semua Yerusalem sebagai ibukotanya, meskipun itu tidak diakui oleh sebagian besar negara.

Palestina berusaha menjadikan Yerusalem Timur, yang direbut Israel bersama Tepi Barat dan Gaza dalam Perang Timur Tengah 1967, sebagai ibu kota negara merdeka di masa depan.

Republik Ceko telah menerima beberapa ribu dosis Moderna dari Israel, Menteri Luar Negeri Ceko Tomas Petricek mengatakan kepada wartawan, Selasa.

Donasi tersebut datang setelah presiden dan perdana menteri negara Uni Eropa itu mengirim surat ke Israel untuk meminta bantuan vaksin.

Beberapa pesaing Netanyahu dalam pemilu 23 Maret mengkritik sumbangan tersebut, dengan mengatakan bahwa perdana menteri tidak berkonsultasi dengan publik atau bahkan kabinetnya sendiri sebelum membuat keputusan itu.

Netanyahu "berpikir dia menjalankan kerajaan dan bukan negara. Langkah seperti itu membutuhkan diskusi dan persetujuan," tulis Benny Gantz, mitra koalisi sentris Netanyahu dan sekarang pesaing pemilu, di Twitter.

Dalam wawancara dengan Radio Angkatan Darat Israel, Menteri Keuangan Israel Katz, anggota partai Likud sayap kanan Netanyahu, mengatakan dia tidak mengetahui sumbangan tersebut.

Sumber : Reuters
 

Pewarta : Azis Kurmala
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024