Bandarlampung (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Pemerintah Provinsi Lampung bersinergi dalam program perluasan akses keuangan dan pemulihan ekonomi daerah melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).
Kepala OJK Provinsi Lampung selaku Wakil Koordinator TPAKD Provinsi Lampung, Bambang Hermanto mengatakan salah satu kunci untuk menuju desa mandiri adalah melalui pengembangan potensi dan fasilitas bisnis desa.
"TPAKD menyadari bahwasanya salah satu kunci untuk menuju desa mandiri sejahtera adalah melalui pengembangan potensi dan fasilitasi bisnis desa, perluasan akses keuangan dan digitalisasi desa diantaranya melalui pendirian 'one stop service BUMDes center'," kata Kepala OJK Provinsi Lampung, Bambang Hermanto, di Bandarlampung, Selasa.
Ia menjelaskan, layanan keuangan one stop service BUMDes antara lain pembentukan pusat literasi dan edukasi keuangan (PELAKU), akselerasi pembentukan kelompok/komunitas usaha desa, akselerasi penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR), kredit mikro dan asuransi mikro.
Kemudian, fasilitasi pendirian galeri investasi, Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dan agen laku pandai serta pemanfaatan market place UMKMMU & BUMDes digital.
Salah satu bentuk program yang mendukung pendirian one stop service BUMDes yang dilaksanakan bersama Pemprov Lampung adalah One Village One Agent (OVOA).
“Melalui TPAKD, program OVOA ini dipercepat kehadiran dan penyebaran di seluruh desa/kelurahan. Salah satu cara menghadirkan satu agen di satu desa adalah dengan mendorong BUMDes/BUMADes sebagai agen laku pandai,” tambahnya.
Kepala OJK Provinsi Lampung selaku Wakil Koordinator TPAKD Provinsi Lampung, Bambang Hermanto mengatakan salah satu kunci untuk menuju desa mandiri adalah melalui pengembangan potensi dan fasilitas bisnis desa.
"TPAKD menyadari bahwasanya salah satu kunci untuk menuju desa mandiri sejahtera adalah melalui pengembangan potensi dan fasilitasi bisnis desa, perluasan akses keuangan dan digitalisasi desa diantaranya melalui pendirian 'one stop service BUMDes center'," kata Kepala OJK Provinsi Lampung, Bambang Hermanto, di Bandarlampung, Selasa.
Ia menjelaskan, layanan keuangan one stop service BUMDes antara lain pembentukan pusat literasi dan edukasi keuangan (PELAKU), akselerasi pembentukan kelompok/komunitas usaha desa, akselerasi penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR), kredit mikro dan asuransi mikro.
Kemudian, fasilitasi pendirian galeri investasi, Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dan agen laku pandai serta pemanfaatan market place UMKMMU & BUMDes digital.
Salah satu bentuk program yang mendukung pendirian one stop service BUMDes yang dilaksanakan bersama Pemprov Lampung adalah One Village One Agent (OVOA).
“Melalui TPAKD, program OVOA ini dipercepat kehadiran dan penyebaran di seluruh desa/kelurahan. Salah satu cara menghadirkan satu agen di satu desa adalah dengan mendorong BUMDes/BUMADes sebagai agen laku pandai,” tambahnya.