Lampung Timur (ANTARA) - Batik tulis produksi UMKM Batik Tulis Barata  di Desa Labuahanratu VII Kecamatan Labuhanratu Kabupaten Lampung Timur yang mengusung tema konservasi Taman Nasional Way Kambas (TNWK), telah dipasarkan ke luar wilayah Lampung Timur.

Batik produksi UMKM Batik  Tulis Barata yang mengusung tema konservasi  adalah bagian dari kampanye melestarikan hutan Way Kambas dan satwa-satwa di dalamnya.

"Selain di pasarkan di wilayah Lampung Timur, batik sudah kita pasarkan ke Bandarlampung, Lampung Tengah, dan Waykanan," ujar pemilik usaha Batik Tulis Barata Basuki Rahmad di rumahnya Desa Labuhanratu VII, Selasa (22/12/20) kepada awak media pada acara media visit difasilitasi program Tropical Forest Conservation Action for Sumatera (TFCA-S).

Basuki Rahmad menyebutkan produk batik Batik Tulis Barata mengangkat tema budaya Lampung  dan konservasi atau pelestarian hutan Taman Nasional Way Kambas.

"Karena desa kami berdampingan dengan Taman Nasional Way Kambas, kami mengangkat kearifan lokalnya yakni alam Way Kambas," ujarnya. 

Basuki mencontohkan,  motif batik konservasi yang dibuat yakni satwa badak, gajah, dan harimau.

Kepala Desa Labuhanratu VII Soemarno  menyebutkan di desanya hanya ada satu pelaku usaha batik yakni Batik Barata.

Soemarno menyebutkan Batik Barata telah berdiri 3 tahun. 

Menurut Soemarno, pemerintah daerah, LSM lingkungan, Perkumpulan Pemberdayaan Masyarakat dan Pendidikan Konservasi Alam (YAPEKA) Alert turut mendampingi UMKM Batik Barata supaya berkembang. 

Kendati demikian, dia berharap, Pemkab Lampung Timur lebih mendukung UMKM Batik Barata dalam hal pemasaran agar lebih dikenal luas lagi. 


Baca juga: Ustad Ramdani melestarikan hutan Way Kambas dengan cara berdakwah

Pewarta : Muklasin
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024