Metro (ANTARA) - Pasien COVID-19 Kota Metro kembali bertambah 11 orang, dari jumlah tersebut tujuh pasien merupakan pegawai Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) dan satu dari pegawai Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) kota setempat.
"Iya hari ini ada penambahan 11 pasien COVID-19. Delapan pasien merupakan aparatur sipil negara (ASN) di Pemkot Metro," kata Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Kota Metro, Misnan, Selasa.
Misnan menjelaskan, ketujuh ASN BPKAD yang positif COVID-19 yakni BLS (43) warga Tejoagung, Metro Timur, HG (44) warga Banjarsari, Metro Utara, JA (37) warga Banjarsari, Metro Utara, IAS (36) warga Mulyojati, Metro Barat, HP (38) warga Metro Pusat, pasien nomor 181 berinisial M warga Margorejo, Metro Selatan, dan NKAS (34) warga Margorejo, Metro Selatan.
"Teman sekantor dari ketujuh pasien ini banyak yang pulang pergi Bandarlampung ke Kota Metro. Beberapa teman pasien mengeluh flu, demam, serta mual dan pada 27 November diadakan rapid tes masal di kantornya dengan hasil reaktif dan setelah di swab semuanya positif COVID-19," jelasnya.
Pasien lainya yaitu NLZ (62) dan CA (7) merupakan warga Yosorejo, Metro Timur. Yang bersangkutan merupakan hasil tracing dari pasien positif COVID-19 Kota Metro nomor 148 berinisial MS.
"NLZ ini merupakan ibu dari pasien MS dan CA merupakan keponakanya. Karena kontak erat pasien di swab tanggal 30 November dan tanggal 14 Desember pasien dinyatakan positif COVID-19," paparnya.
Selanjutnya, pasien nomor 185 berinisial T (56) merupakan warga Kelurahan Ganjaragung, Kecamatan Metro Barat. Yang bersangkutan pada 20 November 2020 berencana akan melakukan operasi katarak di RS Muhammadiyah Metro namun saat dilakukan rapid tes hasilnya reaktif.
"Lalu pada 26 November pasien rapid ulang di Puskesmas dan hasilnya masih tetap reaktif. Kemudian pada 30 Desember pasien swab dan hasilnya positif COVID-19. Saat ini pasien tengah menjalani isolasi mandiri di rumahnya," terang Misnan.
Ia menambahkan, pasien nomor 186 berinisial NM (36) warga Ganjarasri, Kecamatan Metro Barat. Pasien merupakan ASN yang bekerja di BPPRD Kota Metro. Yang bersangkutan disinyalir terpapar COVID-19 dari temanya yang banyak pulang pergi Kota Metro - Bandarlampung.
"Beberapa hari yang lalu teman pasien ada yang rapid dengan hasil reaktif. Pada tanggal 20 November pasien mengeluh batuk, pilek dan hilang rasa penciumanya. Kemudian pada 24 November pasien melakukan rapid tes dan hasilnya reaktif. Setelah itu, pasien diswab dengan hasil positif COVID-19. Saat ini pasien menjalani isolasi mandiri di rumahnya," tambahnya.
"Iya hari ini ada penambahan 11 pasien COVID-19. Delapan pasien merupakan aparatur sipil negara (ASN) di Pemkot Metro," kata Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Kota Metro, Misnan, Selasa.
Misnan menjelaskan, ketujuh ASN BPKAD yang positif COVID-19 yakni BLS (43) warga Tejoagung, Metro Timur, HG (44) warga Banjarsari, Metro Utara, JA (37) warga Banjarsari, Metro Utara, IAS (36) warga Mulyojati, Metro Barat, HP (38) warga Metro Pusat, pasien nomor 181 berinisial M warga Margorejo, Metro Selatan, dan NKAS (34) warga Margorejo, Metro Selatan.
"Teman sekantor dari ketujuh pasien ini banyak yang pulang pergi Bandarlampung ke Kota Metro. Beberapa teman pasien mengeluh flu, demam, serta mual dan pada 27 November diadakan rapid tes masal di kantornya dengan hasil reaktif dan setelah di swab semuanya positif COVID-19," jelasnya.
Pasien lainya yaitu NLZ (62) dan CA (7) merupakan warga Yosorejo, Metro Timur. Yang bersangkutan merupakan hasil tracing dari pasien positif COVID-19 Kota Metro nomor 148 berinisial MS.
"NLZ ini merupakan ibu dari pasien MS dan CA merupakan keponakanya. Karena kontak erat pasien di swab tanggal 30 November dan tanggal 14 Desember pasien dinyatakan positif COVID-19," paparnya.
Selanjutnya, pasien nomor 185 berinisial T (56) merupakan warga Kelurahan Ganjaragung, Kecamatan Metro Barat. Yang bersangkutan pada 20 November 2020 berencana akan melakukan operasi katarak di RS Muhammadiyah Metro namun saat dilakukan rapid tes hasilnya reaktif.
"Lalu pada 26 November pasien rapid ulang di Puskesmas dan hasilnya masih tetap reaktif. Kemudian pada 30 Desember pasien swab dan hasilnya positif COVID-19. Saat ini pasien tengah menjalani isolasi mandiri di rumahnya," terang Misnan.
Ia menambahkan, pasien nomor 186 berinisial NM (36) warga Ganjarasri, Kecamatan Metro Barat. Pasien merupakan ASN yang bekerja di BPPRD Kota Metro. Yang bersangkutan disinyalir terpapar COVID-19 dari temanya yang banyak pulang pergi Kota Metro - Bandarlampung.
"Beberapa hari yang lalu teman pasien ada yang rapid dengan hasil reaktif. Pada tanggal 20 November pasien mengeluh batuk, pilek dan hilang rasa penciumanya. Kemudian pada 24 November pasien melakukan rapid tes dan hasilnya reaktif. Setelah itu, pasien diswab dengan hasil positif COVID-19. Saat ini pasien menjalani isolasi mandiri di rumahnya," tambahnya.