Penajam (ANTARA) -
Sejumlah warga Kabupaten Penajam Paser Utara PPU Kalimantan Timur, mulai membudidayakan kantong semar atau Nepenthes, tumbuhan langka di kabupaten yang telah ditetapkan sebagai calon Ibu Kota Negara (IKN) ini.
"Saya pernah mengambil bibit kantong semar dari hutan dan saya tanam di rumah tapi mati, beruntung saya ketemu seseorang di Penajam yang ternyata juga membudidayakan kantong semar," ujar Abdul Anas (41) di Sepaku, Selasa.
Anas adalah warga Desa Wonosari, Kecamatan Sepaku, Kabupaten PPU. Ia dan empat teman lainnya satu desa dalam beberapa pekan lalu mulai membudidayakan kantong semar yang ia peroleh dari seorang pembudidaya di Kecamatan Penajam, kabupaten yang sama.
Ia menuturkan bahwa dulu ketika ia masih SD, kantong semar dengan berbagai spesies masih banyak tumbuh liar di kawasan Sepaku, namun kini sudah langka, di hutan sekitar Sepaku pun mulai susah ditemukan.
Langkanya tumbuhan ini karena adanya alih fungsi lahan terutama untuk kawasan perkebunan, sehingga ia dan teman-temannya kini mulai peduli untuk membudidayakan agar kekayaan alam di PPU yang mulai langka itu tetap lestari.
"Di daerah lain sudah banyak orang yang mulai tertarik dengan kantong semar dan berani membeli dengan harga mahal, tapi di sini masih minim yang peduli, makanya kami berniat melestarikan tumbuhan langka ini," katanya.
Mengingat ia masih baru dalam membudidayakan kantong semar baik secara vegetatif maupun generatif, maka ia masih banyak bertanya kepada warga Penajam yang telah memberikan beberapa kantong semar dan bijinya untuk disemai.
Untuk kantong semar anakan yang ia pelihara, hingga kini masih tumbuh segar, kemudian kantong semar yang sudah tinggi ia stek untuk memperbanyak, sedangkan ratusan bijinya telah ia semai dan menunggu bertunas.
Kantong semar merupakan tumbuhan karnivora yang terdiri dari 130 spesies. Jumlah ini belum termasuk hibrida alami maupun hasil kawin silang oleh manusia.
Di Kalimantan memiliki 36 jenis nepenthes baik yang endemik maupun nonendemik. Nepenthes endemik Kalimantan antara lain bicalcarata, boschiana, campanulata, clipeata, ephippiata, dan nepenthes pilosa.
Sedangkan nepenthes yang baru dijumpai di Kabupaten PPU baru ada tiga spesies, yakni mirabilis, reinwardtiana, dan nepenthes gracilis, namun tidak menutup kemungkinan masih ada spesies lain yang belum ditemukan.