Padang (ANTARA) - Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) memiliki dua destinasi wisata adaptif COVID-19 yang menerapkan protokol kesehatan secara tegas dan ketat dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Ada dua destinasi wisata adaptif COVID-19, yaitu Pantai Air Manis Padang dan Pantai Pasir Jambak," kata Kepala Dinas Pariwisata Padang, Arfian di Padang, Kamis.
Pada kedua objek wisata tersebut protokol kesehatan diterapkan secara tegas dan ketat. Seperti wajib memakai masker bagi para pengunjung yang datang, menjaga jarak serta mencuci tangan.
"Jika ada pengunjung yang tidak memakai masker misalnya, maka tidak bisa masuk," katanya.
Baca juga: Penjabat Bupati Pesisir Barat ajak masyarakat kembangkan pariwisata
Ini sejalan dengan Peraturan Daerah (Perda) nomor 6 tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 yang sudah berlaku di Sumbar.
Selain itu yang menjadi pembeda nagi destinasi adaptif COVOD-19 adalah sarana dan prasarana untuk mendukung penerapan protokol kesehatan, salah satunya tempat mencuci tangan.
Arfian membeberkan pihaknya juga akan menambah serta membenahi sarana dan prasarana di kedua objek wisata itu.
Melalui dana bantuan pemerintah pusat yang jumlahnya mencapai Rp4 miliar dan rencananya cair pada tahun ini.
"Kami sudah koordinasi ke Jakarta, dan selanjutnya kami membuat rencana kerja dan persiapan lain," katanya.
Destinasi wisata adaptif COVID-19 itu dibentuk dengan tujuan memurus mata rantai penyebaran COVID-19, dan menjaga kesehatan masyarakat.
"Dengan adanya penerapan protokol kesehatan yang ketat pengunjung bisa berwisata dengan aman dan menjaga kesehatan masing-masing," katanya.
Sementara untuk destinasi wisata lain Pemkot Padang juga tetap mengimbau agar mematuhi protokol kesehatan.
"Ada dua destinasi wisata adaptif COVID-19, yaitu Pantai Air Manis Padang dan Pantai Pasir Jambak," kata Kepala Dinas Pariwisata Padang, Arfian di Padang, Kamis.
Pada kedua objek wisata tersebut protokol kesehatan diterapkan secara tegas dan ketat. Seperti wajib memakai masker bagi para pengunjung yang datang, menjaga jarak serta mencuci tangan.
"Jika ada pengunjung yang tidak memakai masker misalnya, maka tidak bisa masuk," katanya.
Baca juga: Penjabat Bupati Pesisir Barat ajak masyarakat kembangkan pariwisata
Ini sejalan dengan Peraturan Daerah (Perda) nomor 6 tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 yang sudah berlaku di Sumbar.
Selain itu yang menjadi pembeda nagi destinasi adaptif COVOD-19 adalah sarana dan prasarana untuk mendukung penerapan protokol kesehatan, salah satunya tempat mencuci tangan.
Arfian membeberkan pihaknya juga akan menambah serta membenahi sarana dan prasarana di kedua objek wisata itu.
Melalui dana bantuan pemerintah pusat yang jumlahnya mencapai Rp4 miliar dan rencananya cair pada tahun ini.
"Kami sudah koordinasi ke Jakarta, dan selanjutnya kami membuat rencana kerja dan persiapan lain," katanya.
Destinasi wisata adaptif COVID-19 itu dibentuk dengan tujuan memurus mata rantai penyebaran COVID-19, dan menjaga kesehatan masyarakat.
"Dengan adanya penerapan protokol kesehatan yang ketat pengunjung bisa berwisata dengan aman dan menjaga kesehatan masing-masing," katanya.
Sementara untuk destinasi wisata lain Pemkot Padang juga tetap mengimbau agar mematuhi protokol kesehatan.