Jakarta (ANTARA) - Presiden Barcelona Josep Maria Bartomeu terancam menghadapi mosi tidak percaya dari anggota klub tersebut setelah sekelompok grup mampu mengumpulkan sejumlah tanda tangan yang cukup untuk menggerakkan langkah itu pada Kamis.

Grup 'Mes que una mocio' (Lebih dari mosi), yang mendapat dukungan dari kandidat pesaing Bartomeu jelang pemilihan presiden Barcelona tahun depan, menyatakan telah mengumpulkan 20.731 tanda tangan pada Kamis, melampaui batas minimal 16.520 tanda tangan untuk syarat mosi tidak percaya.

Suara dukungan itu akan diperiksa dan diverifikasi dalam 10 hari ke depan oleh panel beranggotakan tiga orang perwakilan klub, federasi sepak bola Catalunya dan grup inisiator mosi tidak percaya.

Jika memenuhi syarat, statuta Barcelona yang berlaku menyatakan jajak pendapat lanjutan akan dilangsungkan tiga bulan ke depan dan 66,5 persen dari 150 ribu anggota klub harus memberi dukungan agar Bartomeu dan jajarannya dicopot.

Bartomeu terancam jadi presiden Barcelona ketiga yang dicopot karena mosi tidak percaya setelah Josep Lluis Nunez pada 1998 dan Joan Laporta pada 2008.

Terlepas dari mosi tidak percaya tersebut, masa kepresidenan Bartomeu juga sudah di ambang berakhir sebab ia sudah menjalani dua periode jelang pemilihan baru pada Maret 2021.

Mosi tidak percaya terhadap Bartomeu diinisiasi oleh kandidat presiden Jordi Farre pada 26 Agustus 2020, sehari setelah Lionel Messi mengumumkan keinginan pergi dari Barcelona.

Hal itu menambah tekanan terhadap Bartomeu yang bermunculan sejak memburuknya keuangan klub serta performa tim di lapangan, yang gagal mendapat trofi apapun musim 2019/20 dipuncaki kekalahan 2-8 dari Bayern Muenchen di perempat final Liga Champions.
 

Pewarta : A Rauf Andar Adipati
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024