Gorontalo (ANTARA) - Puluhan peserta peringatan Hari Hiu Paus Internasional 2020 di Pantai Botubarani, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo mendeklarasikan dukungan menuju pengelolaan objek wisata Hiu Paus Botubarani lebih berkelas dan berkelanjutan.
Kepala Bidang Ekonomi dan Sumberdaya Bapppeda Provinsi Gorontalo, Aryanto Husain di Gorontalo, Minggu, mengatakan pengelolaan destinasi Hiu Paus Botubarani mendunia dan berkelanjutan mencakup kelembagaan pengelolaan yang profesional dengan kapasitas pengelolaan yang terus ditingkatkan.
"Pengaturan tata ruang laut atau zonasi sesuai penetapan pencadangan kawasan konservasi perairan, terhubung dengan inisiasi Geopark Gorontalo, terbangun di atas pondasi intervensi kebijakan dan program yang sinergis, serta peran serta masyarakat yang kuat," ujarnya.
Baca juga: Bupati Lampung Tengah lakukan peletakan batu pertama pembangunan Pasar Wisata Rimbun Purwodadi
Kampanye dan gerakan aksi sosial itu, menurutnya, perlu diikuti oleh komitmen yang kuat oleh semua pihak. Komitmen pemerintah daerah antara lain melalui intervensi kebijakan yang terukur, terarah dan sinergis.
"Komitmen pelaku wisata, pegiat wisata dan masyarakat umum antara lain dengan menjaga lingkungan sekitar terutama perairan laut. Tidak membuang sampah sembarangan dan menyentuh hiu paus atau memberinya makan merupakan gambaran komitmen kita bersama dalam pengelolaan destinasi secara lebih berkelas dan berkelanjutan. 'No touching, no feeding'," tegasnya.
Pengelolaan Destinasi Hiu Paus Botubarani mendunia dan berkelanjutan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan pemangku kepentingan pariwisata. Juga mendorong kontribusi pariwisata dalam pembangunan daerah.
"Namun yang lebih penting upaya ini untuk memastikan terpeliharanya ekosistim perairan agar tetap menjadi habitat yang nyaman hidup hiu paus dan berbagai biota laut lainya. Ini adalah komitmen pembangunan pariwisata berkelanjutan di Gorontalo," kata Aryanto.
Baca juga: Gubernur Lampung minta personel TNI-Polri ditempatkan di objek wisata
Sementara itu, Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Gorontalo, Verrianto Madjowa mengatakan jika Hiu Paus memiliki peran penting bagi kita semua dan mengingatkan adanya ancaman terhadap ikan terbesar di dunia tersebut.
"Sampai saat ini masih ada yang menunggangi hiu paus. Ini tindakan yang keliru dan sangat berbahaya bagi hiu paus dan wisatawan itu sendiri," tegasnya.
Verrianto yang juga pengamat kelautan dan perikanan itu menungkapkan jika hingga kini masih banyak misteri tentang hiu paus. Di Indonesia kebanyakan berkelamin jantan dan kita belum banyak tahu di mana hiu paus melahirkan.
"Momen peringatan Hari Hiu Paus Internasional 2020 merupakan salah satu bentuk edukasi agar kita secara bersama-sama menjaga keberadaan satwa ini di laut," kata Verri.
Peserta aksi pada peringatan Hari Hiu Paus Internasional 2020 tersebut, terdiri dari Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI AL, Kepolisian, komunitas penyelam, Dive Center, kelompok sadar wisata, Gorontalo Tourist Guide, mahasiswa hingga masyarakat umum.
Baca juga: Pemerhati ingatkan objek wisata Bukit Puser Angin dikhawatirkan rusak lingkungan
Kepala Bidang Ekonomi dan Sumberdaya Bapppeda Provinsi Gorontalo, Aryanto Husain di Gorontalo, Minggu, mengatakan pengelolaan destinasi Hiu Paus Botubarani mendunia dan berkelanjutan mencakup kelembagaan pengelolaan yang profesional dengan kapasitas pengelolaan yang terus ditingkatkan.
"Pengaturan tata ruang laut atau zonasi sesuai penetapan pencadangan kawasan konservasi perairan, terhubung dengan inisiasi Geopark Gorontalo, terbangun di atas pondasi intervensi kebijakan dan program yang sinergis, serta peran serta masyarakat yang kuat," ujarnya.
Baca juga: Bupati Lampung Tengah lakukan peletakan batu pertama pembangunan Pasar Wisata Rimbun Purwodadi
Kampanye dan gerakan aksi sosial itu, menurutnya, perlu diikuti oleh komitmen yang kuat oleh semua pihak. Komitmen pemerintah daerah antara lain melalui intervensi kebijakan yang terukur, terarah dan sinergis.
"Komitmen pelaku wisata, pegiat wisata dan masyarakat umum antara lain dengan menjaga lingkungan sekitar terutama perairan laut. Tidak membuang sampah sembarangan dan menyentuh hiu paus atau memberinya makan merupakan gambaran komitmen kita bersama dalam pengelolaan destinasi secara lebih berkelas dan berkelanjutan. 'No touching, no feeding'," tegasnya.
Pengelolaan Destinasi Hiu Paus Botubarani mendunia dan berkelanjutan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan pemangku kepentingan pariwisata. Juga mendorong kontribusi pariwisata dalam pembangunan daerah.
"Namun yang lebih penting upaya ini untuk memastikan terpeliharanya ekosistim perairan agar tetap menjadi habitat yang nyaman hidup hiu paus dan berbagai biota laut lainya. Ini adalah komitmen pembangunan pariwisata berkelanjutan di Gorontalo," kata Aryanto.
Baca juga: Gubernur Lampung minta personel TNI-Polri ditempatkan di objek wisata
Sementara itu, Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Gorontalo, Verrianto Madjowa mengatakan jika Hiu Paus memiliki peran penting bagi kita semua dan mengingatkan adanya ancaman terhadap ikan terbesar di dunia tersebut.
"Sampai saat ini masih ada yang menunggangi hiu paus. Ini tindakan yang keliru dan sangat berbahaya bagi hiu paus dan wisatawan itu sendiri," tegasnya.
Verrianto yang juga pengamat kelautan dan perikanan itu menungkapkan jika hingga kini masih banyak misteri tentang hiu paus. Di Indonesia kebanyakan berkelamin jantan dan kita belum banyak tahu di mana hiu paus melahirkan.
"Momen peringatan Hari Hiu Paus Internasional 2020 merupakan salah satu bentuk edukasi agar kita secara bersama-sama menjaga keberadaan satwa ini di laut," kata Verri.
Peserta aksi pada peringatan Hari Hiu Paus Internasional 2020 tersebut, terdiri dari Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI AL, Kepolisian, komunitas penyelam, Dive Center, kelompok sadar wisata, Gorontalo Tourist Guide, mahasiswa hingga masyarakat umum.
Baca juga: Pemerhati ingatkan objek wisata Bukit Puser Angin dikhawatirkan rusak lingkungan