Palembang (ANTARA) - Pengunjung Al Quran Al-Akbar koleksi Pondok Pesantren Modern Gandus di Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) sejak hari libur Tahun Baru Islam 1442 Hijriah, Kamis (20/8) hingga kini terus meningkat.

"Pengunjung ke ponpes untuk melihat Al Quran besar terbuat dari ukiran kayu mengalami peningkatan cukup tinggi. Kalau hari biasa sekitar 200 orang per hari, kini pada hari libur panjang akhir pekan ini mencapai 500 orang," kata petugas tempat wisata hati/religi Al Quran Al-Akbar, Rusdi, di Palembang, Jumat.

Menurut dia, dalam suasana tahun baru Islam ini banyak masyarakat memanfaatkan waktu liburannya untuk melakukan wisata religi seperti mengunjungi ponpes ini yang dikenal memiliki koleksi unik berupa Al Quran dengan ukuran besar yang terbuat dari kayu yang diukir ayat-ayat di kitab suci umat Islam tersebut.

Pengunjung ke tempat ini tidak hanya dari Palembang, tetapi masyarakat dari berbagai daerah dalam dan luar wilayah Sumsel, seperti Jakarta, Lampung, dan Jambi, katanya.
Baca juga: Gubernur Sumsel buka kembali kunjungan wisata religi Al Quran raksasa


Dia menjelaskan, pada hari biasa pengunjung tempat ini hanya masyarakat lokal dan rombongan siswa dari berbagai sekolah serta komunitas tertentu, kini diramaikan pengunjung dari luar kota.

Berdasarkan data, sebelum adanya wabah COVID-19, setiap pekannya tercatat pengunjung ke ponpes ini mencapai 2,000-3.000 orang atau dalam setahun bisa mencapai 500 ribu hingga satu juta pengunjung.

Untuk berkunjung ke tempat ini, pihaknya membuat aturan yang harus ditaati pengunjung seperti wajib memakai hijab atau kerudung bagi kaum perempuan.

Sedangkan bagi laki-laki harus memakai celana panjang/pakaian yang sopan, serta membayar infak atau tiket masuk Rp20.000 per orang untuk dewasa dan Rp15.000 untuk anak-anak.

Dalam kondisi pandemi COVID-19 sekarang ini, pihaknya juga mewajibkan pengunjung memakai masker dan mematuhi protokol kesehatan antisipasi penularan virus corona, ujarnya.
Baca juga: Festival Al Azhom menampilkan Al Quran Raksasa dan lokasi foto

Pewarta : Yudi Abdullah
Editor : Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024