Palembang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru membuka kembali kunjungan wisata di Quran Raksasa Gandus Palembang karena tempat itu menjadi lokasi pendidikan keagamaan bagi masyarakat.
"Quran Al Akbar atau lebih dikenal Quran Raksasa sebagai tempat wisata religi bagi masyarakat sehingga perlu dibuka kembali," kata Gubernur Herman Deru, usai pembukaan kembali wisata religi Quran Raksasa Gandus Palembang, Sabtu.
Bukan itu saja, kata dia, objek wisata Quran Raksasa menjadi tempat edukasi pendidikan agama bagi masyarakat sehingga keberadaannya harus terus dikembangkan.
Bahkan dengan dibukanya kembali Quran Raksasa, lanjut dia, bisa memotivasi berbagai pondok pesantren yang ada di provinsi Sumsel.
Baca juga: Pulau Maspari di Kabupaten OKI Sumsel masuk nominasi API Award 2020
Menurut Gubernur, adanya wisata religi tersebut sangat sejalan dengan program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel yaitu Satu Desa Satu Rumah Tahfidz.
Sumsel memprogramkan satu desa satu rumah Tahfidz dan itu sudah berjalan sehingga pembukaan wisata religi ini dapat memotivasi pengembangan rumahTahfidz, kata Gubernur Herman Deru. Oleh karena itu pihaknya mendorong pembukaan kembali kunjungan masyarakat di Quran Raksasa sekarang ini.
Namun ia menekankan pembukaan kembali tempat wisata religi tersebut harus tetap mengikuti protokol kesehatan COVID -19.
"Itu penting karena dalam normal baru sekarang ini protokol kesehatan harus tetap diutamakan," kata Gubernur Herman Deru. Hal itu, lanjut dia, untuk memutus mata rantai penyebaran Corona yang masih ada.
Pembukaan wisata religi juga, kata dia, ditujukan untuk menggerakkan roda perekonomian selama masa pandemi.
Quran Raksasa dipahat di permukaan kayu Trembesi berukuran panjang 177 sentimeter dengan lebar 140 sentimeter dan ketebalan 2,5 sentimeter. Quran Raksasa itu, kata dia, merupakan hasil karya Wong Kito yang tidak hanya menjadi alternatif tujuan wisata warga lokal tetapi juga mancanegara.
Dalam pembukaan kembali wisata religi itu juga hadir Syofatillah sebagai pendiri Quran Raksasa dan mantan anggota DPD RI utusan Sumsel Asmawati.
Baca juga: Gubernur Sumsel minta masyarakat promosikan wisata melalui medsos
"Quran Al Akbar atau lebih dikenal Quran Raksasa sebagai tempat wisata religi bagi masyarakat sehingga perlu dibuka kembali," kata Gubernur Herman Deru, usai pembukaan kembali wisata religi Quran Raksasa Gandus Palembang, Sabtu.
Bukan itu saja, kata dia, objek wisata Quran Raksasa menjadi tempat edukasi pendidikan agama bagi masyarakat sehingga keberadaannya harus terus dikembangkan.
Bahkan dengan dibukanya kembali Quran Raksasa, lanjut dia, bisa memotivasi berbagai pondok pesantren yang ada di provinsi Sumsel.
Baca juga: Pulau Maspari di Kabupaten OKI Sumsel masuk nominasi API Award 2020
Menurut Gubernur, adanya wisata religi tersebut sangat sejalan dengan program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel yaitu Satu Desa Satu Rumah Tahfidz.
Sumsel memprogramkan satu desa satu rumah Tahfidz dan itu sudah berjalan sehingga pembukaan wisata religi ini dapat memotivasi pengembangan rumahTahfidz, kata Gubernur Herman Deru. Oleh karena itu pihaknya mendorong pembukaan kembali kunjungan masyarakat di Quran Raksasa sekarang ini.
Namun ia menekankan pembukaan kembali tempat wisata religi tersebut harus tetap mengikuti protokol kesehatan COVID -19.
"Itu penting karena dalam normal baru sekarang ini protokol kesehatan harus tetap diutamakan," kata Gubernur Herman Deru. Hal itu, lanjut dia, untuk memutus mata rantai penyebaran Corona yang masih ada.
Pembukaan wisata religi juga, kata dia, ditujukan untuk menggerakkan roda perekonomian selama masa pandemi.
Quran Raksasa dipahat di permukaan kayu Trembesi berukuran panjang 177 sentimeter dengan lebar 140 sentimeter dan ketebalan 2,5 sentimeter. Quran Raksasa itu, kata dia, merupakan hasil karya Wong Kito yang tidak hanya menjadi alternatif tujuan wisata warga lokal tetapi juga mancanegara.
Dalam pembukaan kembali wisata religi itu juga hadir Syofatillah sebagai pendiri Quran Raksasa dan mantan anggota DPD RI utusan Sumsel Asmawati.
Baca juga: Gubernur Sumsel minta masyarakat promosikan wisata melalui medsos