Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore, ditutup melemah seiring eskalasi konflik antara Amerika Serikat dengan China.
IHSG ditutup melemah 3,68 poin atau 0,07 persen ke posisi 5.112,99. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 0,68 poin atau 0,09 persen menjadi 799,68.
"Pelemahan IHSG dipengaruhi sentimen tensi yang meningkat antara AS dengan China. Terus berkaitan dengan menyentuhnya jumlah kasus COVID-19 di Indonesia sebesar 100 ribu jiwa," kata analis Bina Artha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama di Jakarta, Senin.
Sementara itu, analis Indopremier Sekuritas Mino menambahkan, terkoreksinya IHSG salah satunya dipicu aksi ambil untung.
"Karena profit taking plus CPO melemah," ujarnya.
Dibuka menguat, tak lama berselang, IHSG melemah dan terus berada di zona merah hingga penutupan bursa saham.
Secara sektoral, tujuh sektor terkoreksi dimana sektor pertanian turun paling dalam yaitu minus 1,68 persen, diikuti sektor industri dasar dan sektor infrastruktur masing-masing minus 1,45 persen dan minus 0,76 persen.
Sedangkan tiga sektor meningkat dimana sektor aneka industri naik paling tinggi yaitu 1,03 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor perdagangan masing-masing 0,55 persen dan 0,37 persen.
Penutupan IHSG diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing sebesar Rp295,6 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 766.487 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 13,48 miliar lembar saham senilai Rp8,34 triliun. Sebanyak 166 saham naik, 239 saham menurun, dan 175 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 58,47 poin atau 0,26 persen ke 22.657,38, indeks Hang Seng naik 169,5 poin atau 0,69 persen ke 24.772,76, dan indeks Straits Times menguat 10,11 atau 0,39 ke 2.585,9.
IHSG ditutup melemah 3,68 poin atau 0,07 persen ke posisi 5.112,99. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 0,68 poin atau 0,09 persen menjadi 799,68.
"Pelemahan IHSG dipengaruhi sentimen tensi yang meningkat antara AS dengan China. Terus berkaitan dengan menyentuhnya jumlah kasus COVID-19 di Indonesia sebesar 100 ribu jiwa," kata analis Bina Artha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama di Jakarta, Senin.
Sementara itu, analis Indopremier Sekuritas Mino menambahkan, terkoreksinya IHSG salah satunya dipicu aksi ambil untung.
"Karena profit taking plus CPO melemah," ujarnya.
Dibuka menguat, tak lama berselang, IHSG melemah dan terus berada di zona merah hingga penutupan bursa saham.
Secara sektoral, tujuh sektor terkoreksi dimana sektor pertanian turun paling dalam yaitu minus 1,68 persen, diikuti sektor industri dasar dan sektor infrastruktur masing-masing minus 1,45 persen dan minus 0,76 persen.
Sedangkan tiga sektor meningkat dimana sektor aneka industri naik paling tinggi yaitu 1,03 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor perdagangan masing-masing 0,55 persen dan 0,37 persen.
Penutupan IHSG diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing sebesar Rp295,6 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 766.487 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 13,48 miliar lembar saham senilai Rp8,34 triliun. Sebanyak 166 saham naik, 239 saham menurun, dan 175 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 58,47 poin atau 0,26 persen ke 22.657,38, indeks Hang Seng naik 169,5 poin atau 0,69 persen ke 24.772,76, dan indeks Straits Times menguat 10,11 atau 0,39 ke 2.585,9.