Padang, (ANTARA) - Sensasi hawa dingin menyelimuti perjalanan menuju Danau Talang yang berada di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, berjarak sekitar 60 kilometer dari Kota Padang.
Melewati Nagari Aia Batumbuk, pengunjung akan disuguhi pemandangan hijau hamparan kebun teh yang terlihat sejauh mata memandang. Suasana siang hari yang cerah tetap membuat kita akan merapatkan jaket menuju lokasi tersebut karena dinginnya udara.
Menempuh perjalanan menggunakan sepeda motor sekitar dua jam dari Nagari Koto Baru atau satu jam setengah dari kawasan Arosuka, kita akan tiba di kawasan perkebunan sayur, Nagari Kampung Batu Dalam, Kecamatan Danau Kembar, menuju Danau Talang.
Hamparan perkebunan sayur seperti seledri, daun bawang, dan kubis, terlihat sepanjang jalan menuju danau tersebut yang bersebelahan dengan Danau Di bawah.
Jalanan menanjak dan menurun dengan hamparan perbukitan hijau perkebunan sayur menjadi sensasi tersendiri yang dilewati sepanjang perjalanan mulai dari masuk Simpang Tanjung Nan Ampek, melewati Polsek Danau Kembar.
Baca juga: Nagari Sitalang Agam miliki air terjun tujuh tingkat bisa dikelola berdaya tarik wisata
Rute jalanan yang menanjak dan menurun cukup terjal menjadi rute yang menantang jika anda lewati dengan bersepeda. Telah banyak juga komunitas sepeda yang mengunjungi kawasan ini untuk menguji adrenalin.
Ada dua alternatif jalan menuju Danau Talang, yaitu melalui Nagari Alahan Panjang atau via Nagari Bukik Sileh jika dari Kota Solok. Tetapi jalan dari Bukik Sileh jalannya lebih kecil dan banyak yang berlubang.
Pemandangan Danau Talang memanjakan mata dengan pepohonan rindang di sekeliling danau. Airnya yang begitu hijau pekat sangat kontras dengan langit yang membiru.
Danau Talang merupakan salah satu dari lima danau yang menjadi destinasi wisata di Kabupaten Solok yang terus dipromosikan, selain Danau Singkarak, Danau Di Atas, Danau Di Bawah, dan Danau Tuo. Danau Talang merupakan danau vulkanik yang terbentuk dari salah satu kawah Gunung Talang.
Ada beberapa lokasi foto menarik yang telah disiapkan pengelola agar pengunjung semakin menikmati danau tersebut. Tampak batang kayu yang cukup besar diletakkan di beberapa sudut ke arah danau untuk pengunjung yang ingin berswafoto.
Selain pemandangan danau, pihak pengelola menyediakan kapal bagi pengunjung yang ingin berkeliling melihat Danau Talang dari dekat.
Bagi yang suka melakukan kegiatan berkemah bisa membawa tenda dan perlengkapan masak dan merasakan rasa bermalam di Danau Talang.
Baca juga: Dampak pandemi, Pemprov Sumbar batalkan empat kegiatan pariwisata
Sensasi pagi yang indah merekah di Danau Talang akan memicu semangat dan merasa tenang. Semburat oranye dengan pemandangan Gunung Talang dan perbukitan yang mengelilingi sungguh eksotis dan memanjakan mata pada pagi hari.Tanpa perlu mendaki, di ketinggian di atas 1.500 meter dari permukaan laut suasana dingin cukup menusuk badan.
Untuk memasuki kawasan objek wisata pengunjung dipungut membayar parkir dan sumbangan sukarela sebelum memasuki kawasan parkir.
Memasuki era normal baru objek wisata Danau Talang kembali ramai dikunjungi. Di kawasan objek wisata Danau Talang, akan ada beberapa petugas pengelola yang akan memberhentikan pengunjung untuk memeriksa suhu tubuh.
Objek wisata Danau Talang, Kampung Batu Dalam, Kecamatan Danau Kembar, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, mulai ramai dikunjungi masyarakat pada Minggu setelah dua minggu baru dibuka pasca-libur Lebaran, Idul Fitri 1441 Hijriah.
"Sudah dua minggu objek wisata Danau Talang ini dibuka dan baru saat akhir pekan ramai dikunjungi wisatawan. Apalagi sejak tepian danau diperlebar oleh Wali Nagari di sini," kata salah seorang pedagang setempat, Imai.
Ia baru dua minggu berjualan karena sejak pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) ia menutup kedainya selama lebih dari dua bulan. Kalau Sabtu-Minggu, wisatawan bisa mencapai lebih dari lima ratusan orang dalam sehari.
Menurutnya, sudah sekitar dua bulan lebih tepian danau telah diperlebar wali nagari setempat yang memang akan dialokasikan sebagai tempat libur saat wisata Lebaran 1441 Hijriah kemarin.
"Tapi karena pandemi COVID-19, objek wisata Danau Talang telah ditutup berbulan-bulan. Hingga baru dibuka seminggu setelah Lebaran," sebutnya.
Salah satu pengunjung dari Padang, Iwan (45) mengatakan pemandangan Danau Talang sangat bagus dan alami, apalagi jika ada pohon-pohon rindang atau gazebo-gazebo tempat duduk.
"Tapi saat ini belum ada sarana prasarana seperti gazebo dan toilet. Jadi wisatawan sulit jika harus buang air kecil atau besar," ujarnya.
Ia mengunjungi Danau Talang bersama komunitas Max biker dengan jumlah peserta sekitar 100 orang lebih menggunakan sepeda motor.
"Saya sudah lama tahu ada Danau Talang. Tapi baru sekali ini kunjungan dengan touring bersama komunitas motor," ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Solok Nasripul Romika mengatakan objek wisata Danau Talang dikelola oleh Badan Usaha Milik Nagari setempat (BUMNag) yang dipimpin Nazaruddin.
Menurutnya, Ketua BUMNag dan perangkatnya diundang untuk sosialisasi pembukaan kembali wisata sesuai protokol kesehatan pencegahan COVID-19 beberapa waktu lalu.
"Jadi, petugas wisata memegang thermo gun saat memeriksa pengunjung yang masuk dan memastikan mereka memakai masker," ujarnya.
Pihaknya terus berkoordinasi dengan Wali Nagari dan BUMNag setempat dalam pengembangan wisata Danau Talang ke depannya.
Ia berharap nagari tidak hanya memikirkan kunjungan yang semakin meningkat, tetapi juga mengembangkan objek wisata tanpa merusak alamnya dan memelihara kawasan sekitar danau tersebut.
"Jangan sampai karena sekarang ramai, tapi pengunjung malah merusak kawasan dengan buang sampah sembarangan dan tidak menjaga kawasan," ujarnya.
Mengunjungi Danau Talang dapat menjadi salah satu pilihan di era normal baru untuk berwisata guna merelaksasi pikiran setelah pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak tiga bulan terakhir.
Baca juga: Pemprov Sumbar siapkan paket wisata bebas COVID-19
Melewati Nagari Aia Batumbuk, pengunjung akan disuguhi pemandangan hijau hamparan kebun teh yang terlihat sejauh mata memandang. Suasana siang hari yang cerah tetap membuat kita akan merapatkan jaket menuju lokasi tersebut karena dinginnya udara.
Menempuh perjalanan menggunakan sepeda motor sekitar dua jam dari Nagari Koto Baru atau satu jam setengah dari kawasan Arosuka, kita akan tiba di kawasan perkebunan sayur, Nagari Kampung Batu Dalam, Kecamatan Danau Kembar, menuju Danau Talang.
Hamparan perkebunan sayur seperti seledri, daun bawang, dan kubis, terlihat sepanjang jalan menuju danau tersebut yang bersebelahan dengan Danau Di bawah.
Jalanan menanjak dan menurun dengan hamparan perbukitan hijau perkebunan sayur menjadi sensasi tersendiri yang dilewati sepanjang perjalanan mulai dari masuk Simpang Tanjung Nan Ampek, melewati Polsek Danau Kembar.
Baca juga: Nagari Sitalang Agam miliki air terjun tujuh tingkat bisa dikelola berdaya tarik wisata
Rute jalanan yang menanjak dan menurun cukup terjal menjadi rute yang menantang jika anda lewati dengan bersepeda. Telah banyak juga komunitas sepeda yang mengunjungi kawasan ini untuk menguji adrenalin.
Ada dua alternatif jalan menuju Danau Talang, yaitu melalui Nagari Alahan Panjang atau via Nagari Bukik Sileh jika dari Kota Solok. Tetapi jalan dari Bukik Sileh jalannya lebih kecil dan banyak yang berlubang.
Pemandangan Danau Talang memanjakan mata dengan pepohonan rindang di sekeliling danau. Airnya yang begitu hijau pekat sangat kontras dengan langit yang membiru.
Danau Talang merupakan salah satu dari lima danau yang menjadi destinasi wisata di Kabupaten Solok yang terus dipromosikan, selain Danau Singkarak, Danau Di Atas, Danau Di Bawah, dan Danau Tuo. Danau Talang merupakan danau vulkanik yang terbentuk dari salah satu kawah Gunung Talang.
Ada beberapa lokasi foto menarik yang telah disiapkan pengelola agar pengunjung semakin menikmati danau tersebut. Tampak batang kayu yang cukup besar diletakkan di beberapa sudut ke arah danau untuk pengunjung yang ingin berswafoto.
Selain pemandangan danau, pihak pengelola menyediakan kapal bagi pengunjung yang ingin berkeliling melihat Danau Talang dari dekat.
Bagi yang suka melakukan kegiatan berkemah bisa membawa tenda dan perlengkapan masak dan merasakan rasa bermalam di Danau Talang.
Baca juga: Dampak pandemi, Pemprov Sumbar batalkan empat kegiatan pariwisata
Sensasi pagi yang indah merekah di Danau Talang akan memicu semangat dan merasa tenang. Semburat oranye dengan pemandangan Gunung Talang dan perbukitan yang mengelilingi sungguh eksotis dan memanjakan mata pada pagi hari.Tanpa perlu mendaki, di ketinggian di atas 1.500 meter dari permukaan laut suasana dingin cukup menusuk badan.
Untuk memasuki kawasan objek wisata pengunjung dipungut membayar parkir dan sumbangan sukarela sebelum memasuki kawasan parkir.
Memasuki era normal baru objek wisata Danau Talang kembali ramai dikunjungi. Di kawasan objek wisata Danau Talang, akan ada beberapa petugas pengelola yang akan memberhentikan pengunjung untuk memeriksa suhu tubuh.
Objek wisata Danau Talang, Kampung Batu Dalam, Kecamatan Danau Kembar, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, mulai ramai dikunjungi masyarakat pada Minggu setelah dua minggu baru dibuka pasca-libur Lebaran, Idul Fitri 1441 Hijriah.
"Sudah dua minggu objek wisata Danau Talang ini dibuka dan baru saat akhir pekan ramai dikunjungi wisatawan. Apalagi sejak tepian danau diperlebar oleh Wali Nagari di sini," kata salah seorang pedagang setempat, Imai.
Ia baru dua minggu berjualan karena sejak pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) ia menutup kedainya selama lebih dari dua bulan. Kalau Sabtu-Minggu, wisatawan bisa mencapai lebih dari lima ratusan orang dalam sehari.
Menurutnya, sudah sekitar dua bulan lebih tepian danau telah diperlebar wali nagari setempat yang memang akan dialokasikan sebagai tempat libur saat wisata Lebaran 1441 Hijriah kemarin.
"Tapi karena pandemi COVID-19, objek wisata Danau Talang telah ditutup berbulan-bulan. Hingga baru dibuka seminggu setelah Lebaran," sebutnya.
Salah satu pengunjung dari Padang, Iwan (45) mengatakan pemandangan Danau Talang sangat bagus dan alami, apalagi jika ada pohon-pohon rindang atau gazebo-gazebo tempat duduk.
"Tapi saat ini belum ada sarana prasarana seperti gazebo dan toilet. Jadi wisatawan sulit jika harus buang air kecil atau besar," ujarnya.
Ia mengunjungi Danau Talang bersama komunitas Max biker dengan jumlah peserta sekitar 100 orang lebih menggunakan sepeda motor.
"Saya sudah lama tahu ada Danau Talang. Tapi baru sekali ini kunjungan dengan touring bersama komunitas motor," ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Solok Nasripul Romika mengatakan objek wisata Danau Talang dikelola oleh Badan Usaha Milik Nagari setempat (BUMNag) yang dipimpin Nazaruddin.
Menurutnya, Ketua BUMNag dan perangkatnya diundang untuk sosialisasi pembukaan kembali wisata sesuai protokol kesehatan pencegahan COVID-19 beberapa waktu lalu.
"Jadi, petugas wisata memegang thermo gun saat memeriksa pengunjung yang masuk dan memastikan mereka memakai masker," ujarnya.
Pihaknya terus berkoordinasi dengan Wali Nagari dan BUMNag setempat dalam pengembangan wisata Danau Talang ke depannya.
Ia berharap nagari tidak hanya memikirkan kunjungan yang semakin meningkat, tetapi juga mengembangkan objek wisata tanpa merusak alamnya dan memelihara kawasan sekitar danau tersebut.
"Jangan sampai karena sekarang ramai, tapi pengunjung malah merusak kawasan dengan buang sampah sembarangan dan tidak menjaga kawasan," ujarnya.
Mengunjungi Danau Talang dapat menjadi salah satu pilihan di era normal baru untuk berwisata guna merelaksasi pikiran setelah pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak tiga bulan terakhir.
Baca juga: Pemprov Sumbar siapkan paket wisata bebas COVID-19